Sumengko, 2025 - Bukan sekadar pengabdian, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Kelompok 100 UIN Sunan Ampel Surabaya di Desa Sumengko ini jadi ajang nyata kolaborasi, belajar, dan berbagi inspirasi antara mahasiswa dan masyarakat. Mengusung tema Kesehatan Lingkungan, sebanyak 24 mahasiswa disebar ke empat dusun: Mengko, Krandon, Ngengkreng, dan Ndalem, dengan masing-masing dusun menjadi ladang kegiatan edukatif yang dikemas fun dan berkesan.
Dusun Mengko: Belajar & Aksi Lingkungan yang Konsisten
Di Dusun Mengko, semangat para mahasiswa diwujudkan dalam berbagai kegiatan, mulai dari tahlil rutin putra dan putri, les anak-anak, hingga mengajar ngaji setiap minggunya. Tak hanya itu, ada juga agenda bersih-bersih mushola/masjid setiap hari Rabu pagi, yang sepenuhnya diinisiasi dan dilakukan oleh mahasiswa KKN.
"Memang kegiatan bersih-bersih ini belum melibatkan masyarakat secara langsung, tapi kami berharap langkah kecil ini bisa jadi pemantik budaya hidup bersih di tempat ibadah," ujar salah satu mahasiswa dengan penuh semangat.
Dusun Ndalem: Spirit Keagamaan yang Kuat
Di Dusun Ndalem, agenda keagamaan sangat aktif. Mulai dari ngaji, les, hingga tahlil jamaah putra/putri, diba'an, dan hadroh, semuanya dilakukan setiap pekan dengan antusias. Para mahasiswa tidak hanya membantu pelaksanaan, tapi juga memberi energi baru dalam pelibatan generasi muda.
Khusus hari Kamis pagi, mereka meluangkan waktu untuk membersihkan mushola atau masjid secara mandiri. "Kami merasa ini bagian dari kontribusi nyata kami sebagai tamu yang ingin meninggalkan kesan baik," ujar mahasiswa lain.
Dusun Krandon: Edutraining untuk Anak-anak
Aktivitas di Dusun Krandon banyak menyasar anak-anak. Setiap sore, para mahasiswa memberikan pelajaran tambahan dan bimbingan ngaji. Malamnya, kegiatan tahlil menjadi momen spiritual yang mempererat hubungan sosial antarwarga.
Untuk urusan lingkungan, mahasiswa KKN punya rutinitas bersih-bersih masjid tiap Selasa pagi. Meskipun belum melibatkan masyarakat secara langsung, kegiatan ini menjadi bentuk nyata implementasi tema KKN: menjaga kebersihan sebagai bentuk ibadah.
Dusun Ngengkreng: Sehat Jasmani & Rohani
Di dusun ini, jadwal padat kegiatan seperti yasinan putra-putri, diba' malam Sabtu, dan les rutin menjadi ladang kontribusi mahasiswa. Ada juga senam Minggu sore yang jadi sarana menjaga kesehatan jasmani bersama anak-anak dan remaja desa.
Setiap Senin pagi, mahasiswa KKN juga menginisiasi pembersihan masjid secara mandiri, sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan ibadah. "Mungkin awalnya hanya kami yang bersih-bersih, tapi semoga kelak bisa jadi budaya yang menular," kata salah satu peserta KKN dengan optimis.
Apa yang didapat dari KKN ini bukan hanya pengalaman mengajar atau bekerja. Para mahasiswa juga belajar tentang realitas sosial, budaya lokal, dan pentingnya komunikasi lintas generasi. "Warga menyambut kami dengan hangat, itu yang bikin betah dan semangat berkontribusi," kata ketua kelompok KKN.
Kegiatan bersih-bersih tempat ibadah, pembelajaran informal, hingga penguatan nilai spiritual menjadi core dari misi KKN kali ini. Meski belum semua kegiatan melibatkan warga secara langsung, tapi langkah-langkah kecil yang dilakukan mahasiswa KKN bisa menjadi benih kesadaran kolektif akan pentingnya hidup bersih dan sehat.
KKN di Desa Sumengko bukan sekadar formalitas akademik. Ini adalah gerakan kecil yang sarat makna, dilakukan oleh generasi muda yang peduli, ingin terlibat, dan siap berkontribusi untuk masa depan lingkungan yang lebih sehat baik secara fisik maupun spiritual.
Kelompok 100 KKN UINSA membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari tindakan sederhana, dilakukan dengan niat tulus, dan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI