Mohon tunggu...
kkntdki 1
kkntdki 1 Mohon Tunggu... Ilmuwan - mahasiswa

Program implementasi Kuliah Kerja Nyata-Tematik IPB University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mahasiswa KKNT IPB University Melakukan Penyuluhan dan Penerapan Pengendalian Hama

17 Agustus 2022   07:00 Diperbarui: 17 Agustus 2022   07:04 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebun Agroeduwisata Cilangkap adalah objek wisata yang memanfaatkan lahan kebun dengan membudidayakan tanaman berupa tumbuhan induk, tumbuhan produktif, dan pembibitan.  

Ketika kelompok kami melaksanakan kegiatan KKN-T dengan terjun langsung ke kebun, kami mengobservasi dan berdiskusi dengan pihak mitra mengenai permasalahan yang ada di Kebun Agroeduwisata Cilangkap. 

Hasilnya, ditemukan beberapa masalah yang dianggap cukup krusial, salah satunya yaitu terdapat serangan hama dan penyakit tanaman yang terkait juga dengan kurangnya pengetahuan produk bioinsektisida yang ramah lingkungan untuk mengatasi serangan hama dan penyakit tanaman. 

Dalam pembudidayaan tanaman, serangan hama dan penyakit tanaman merupakan jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang menjadi peluang masalah gagalnya proses pertumbuhan dan masa panen suatu tanaman sehingga menyebabkan kerugian yang sangat besar. 

Terdapatnya serangan hama dan penyakit tanaman disebabkan oleh pengaruh lingkungan, seperti faktor cuaca, angin, percikan air hujan, dan faktor biotik berupa vektor atau organisme lain yang menyebarkan penyakit melalui patogen yang dibawa dari satu inang ke inang lain. 

Salah satu contoh hama tanaman adalah kutu putih (Pseudaulacaspis pentagona) yang tergolong sebagai serangga sisik atau serangga berukuran kecil dan merupakan hama yang umum ditemukan di kebun buah. 

Adanya kutu putih pada tanaman menyebabkan terganggunya pengangkutan air dan nutrisi tanaman. Selain kutu putih, hama lain yang mengancam terganggunya pertumbuhan tanaman adalah walang sangit. 

Walang sangit (Leptocorisa oratorius Fabricius) adalah serangga yang menjadi hama penting di tanaman budidaya. Hama ini bukan saja dapat menurunkan hasil tetapi juga menurunkan kualitas produksi tanaman.

Serangan hama dan penyakit pada tanaman merupakan risiko yang harus dihadapi dan diatasi dalam setiap budidaya tanaman untuk meningkatkan kualitas juga produksi yang diharapkan. 

Pengaruh serangan hama dan penyakit tanaman seringkali menimbulkan rasa resah dan was-was pada pekerja kebun di Kebun Agroeduwisata Cilangkap. Penggunaan bioinsektisida sebagai solusi untuk mengendalikan populasi hama-hama tersebut. 

Pemilihan bioinsektisida sebagai alternatif solusi adalah karena memiliki beberapa kelebihan, diantaranya, relatif lebih aman (tidak menyebabkan pencemaran lingkungan dan keracunan manusia dan ternak), tidak menyebabkan resistensi hama, dan bersifat selektif (Nik 2015). Meski begitu, hasilnya sulit diramalkan dalam waktu singkat (Yuningsih 2016).

Kandungan bahan dalam larutan yang dipakai merupakan cendawan yang tidak dapat menyerang dengan mematikan hama target dengan cepat. Bioinsektisida yang digunakan adalah larutan LECAFIT10 untuk pengendalian hama kutu putih dan larutan BEVERIA untuk pengendalian hama walang sangit. 

LECAFIT10 adalah insektisida organik yang mengandung cendawan endofit (mikroorganisme yang hidup dalam tumbuhan dan bersimbiosis dengan tumbuhan itu dengan menghasilkan metabolit sekunder yang membantu pertahanan tumbuhan tersebut.  Endofit dapat berupa bakteri, kapang maupun khamir) yaitu Lecanicillium PTN.IPB.10.

Sedangkan untuk BEVERIA sendiri merupakan salah satu jenis cendawan entomopatogen (bioinsektisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama) yang ditumbuhkan pada media SDA (Sabouraud Dextrose Agar yang digunakan sebagai kontrol terhadap pertumbuhan jamur) dengan penambahan aquades dan suspensi.

Untuk mengendalikan hama-hama tersebut, dilakukan dengan penyemprotan larutan  LECAFIT10 dan BEVERIA menggunakan knapsack sprayer. Namun sebelum dilakukan penyemprotan, kami melakukan penyuluhan pengendalian terlebih dahulu pada pagi hari selama kurang lebih 15 menit, sebelum para teknisi memulai pekerjaannya. 

Setelah itu, kami dan beberapa teknisi langsung melakukan penyemprotan larutan LECAFIT10 ke bagian tanaman yang terserang hama kutu putih juga ke seluruh bagian tanaman dan larutan BEVERIA ke bagian tanaman yang terserang hama walang sangit menggunakan knapsack sprayer. Pada penyemprotan pertama, kami lakukan pada pagi hari. Untuk penyemprotan selanjutnya, dapat dilakukan pada pagi atau sore hari dimana sinar matahari tidak terlalu menerangi permukaan. 

Alat yang digunakan untuk penyemprotan larutan BEVERIA dan LECAFIT10 adalah knapsack sprayer, ember, sarung tangan plastik, gelas ukur 1 liter, dan corong. Tahapan pertama dalam pembuatan larutannya yaitu memakai sarung tangan terlebih dahulu lalu mengisi air ke dalam ember sebanyak 10 liter. 

Perbandingan larutan dan air yaitu per 1ml larutan diberi 1 liter air. Setelah itu, isi 10 ml larutan bioinsektisida ke dalam ember yang sebelumnya sudah diisi 10 liter air kemudian aduk rata larutan dengan tangan sampai larutan dan air sudah tercampur. 

Kemudian, campuran larutan bioinsektisida dimasukkan ke knapsack sprayer menggunakan corong agar tidak tumpah. Lalu, penyemprotan langsung dilakukan pada tanaman-tanaman yang memiliki hama dan penyakit tanaman, dimana larutan BEVERIA langsung disemprotkan pada walang sangit dan juga larutan LECAFIT10 pada hama kutu putih. Pengulangan penyemprotan dapat dilakukan 2 minggu setelah penyemprotan pertama. 

Dokpri
Dokpri

Setelah dilakukan penyemprotan kedua larutan bioinsektisida tersebut, hasil yang didapat adalah berkurangnya jumlah hama kutu putih dan walang sangit sebanyak 70% karena adanya beberapa halangan yaitu terbatasnya alat dan area kebun yang cukup luas sekitar 19,5 hektare. Agar hama kutu putih dan walang sangit dapat hilang secara menyeluruh, maka penyemprotan harus dilakukan dengan rutin .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun