NGIJO, KENDAL, NGAWI : Mahasiswa Universitas PGRI Madiun yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja nyata (KKNT-09) Tahun 2024 mengadakan program Bakti Negeri yag berupa "Penyuluhan Pengolahan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Sabun" pada hari Jum'at 19 Januari 2024 bertempat di Posko sekretariat KKNT-09. Kegiatan ini dihadiri sekitar 23 warga sekitar Dusun Ngijo, karena keantusiasan warga maka kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar. Narasumber dari penyuluhan ini adalah Bapak Joko Widiyanto, S.Pd., M.Pd salah satu Dosen Universitas PGRI Madiun Program Studi Pendidikan Biologi.Â
Dalam kegiatan penyuluhan diajarkan kepada warga yang hadir bagaimana membuat sabun rumah tangga yang berbentuk padat  dari bahan limbah minyak bekas (jelantah). Dari penyuluhan yang diadakan, harapannya yaitu masyarakat agar mampu mengolah dan memanfaatkan limbah minyak bekas(jelantah) menjadi salah satu sabun sebagai upaya untuk pemanfaatan teknologi tepat guna agar tidak berbahaya dan mencemari lingkungan.Â
"Ngijo merupakan salah satu Dusun yang terletak di Desa Kendal, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi sebagai sentra  industri kerupuk, hal inilah yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata bakti negeri Kelompok 09 Unipma 2024.
Seperti fenomena yang kita jumpai sekarang, Â warga Indonesia yang akrab sekali dengan makanan goreng-goreng, terkadang masih ada masa dimana di rumah memproduksi minyak Jelantah. Jangan sampai dibuang ke wastafel, ke wc apalagi dicampur dengan sampah-sampah lain begitu saja. Ingat, sampahmu tanggung jawabmu!
Minyak jelantah adalah minyak bekas pemakaian, bisa dalam kebutuhan rumah tangga, kebutuhan restoran dan lain lain. Minyak ini meliputi minyak sawit dan segala minyak goreng lainnya.
Bila ditinjau dari komposisi kimianya, minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik yang terjadi selama proses penggorengan. Jadi pemakaian minyak jelantah yang dipakai berkali-kali, dapat merusak kesehatan tubuh kita, misalnya timbul berbagai penyakit seperti kanker.
Bukan hanya itu, limbah minyak jelantah ini juga mencemari tanah yang dilaluinya. Pencemaran tanah akan menyebabkan pori-pori tanah tertutup dan tanah menjadi keras sehingga tidak mampu lagi mendukung aktivitas manusia.
Sebagai upaya untuk mengurangi dampak minyak jelantah dan pemanfaatan teknologi tepat guna, Minyak jelantah dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan tidak memberikan dampak yang negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan salah satunya yaitu menjadi sabun.
Bagi kalian yang kerja in every weekdays (senin hingga jumat), mungkin iseng bikin donuts kentang di hari libur (weekend). Setelah bikin donuts, tentu akan banyak minyak jelantah yang kalian hasilkan. Jangan khawatir, jadikan sabun cuci baju aja. Lumayan bisa lebih hemat dan lebih ramah lingkungan.
Ikuti langkah berikut untuk membuatnya:
Bahan:
- Minyak jelantah.
- NaOH (Natrium Hidroksida) atau soda sapi
- Jahe.
- Jeruk Nipis.
- Daun Binahong.
- Air.
- Cetakan.
- Wadah dan Pengaduk.
Cara Membuat
- Goreng jahe secukupnya dengan minyak jelantah untuk mengurangi bau tidak sedap.
- Saring minyak jelantah dan dinginkan.
- Timbang minyak jelantah sebanyak 200 gram.
- Masukkan NaOH (soda api) sebanyak 83 gram ke dalam 100 ml air (jangan terbalik, jangan sampai air yang dituang ke soda api karena bisa meledak)
- Masukkan larutan NaOH tersebut ke dalam minyak jelantah sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata.
- Aduk terus hingga mengental.
- Tambahkan jeruk nipis secukupnya untuk menambah aroma.
- Tambahkan ekstrak daun binahong sebagai bahan anti bakteri
- Tuang ke dalam cetakan.
- Biarkan 3 -5 hari.
- Sabun siap dipakai.
Pengunaan sabun dari pengolahan minyak jelantah diharapkan ada manfaat dari upaya mendaur ulang minyak jelantah menjadi sabun, yakni mengurangi dampak pencemaran lingkungan.
Kesan dari Pak Gunawan sebagai salah satu warga Dusun Ngijo "Kegiatan yang dilaksanakan menarik dan bermanfaat, sehingga kami warga Dusun Ngijo bisa mengetahui manfaat minyak jelantah bisa digunakna menjadi teknologi tepat guna berupa sabun rumah tangga. Semoga KKN-T 09 UNIPMA 2024 lancar dan bisa mengadakan penyuluhan selanjutnya dengan warga".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI