Mohon tunggu...
Muhammad Hanafi
Muhammad Hanafi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Merupakan Mahasiswa UM yang sedang melakukan KKN di Desa Pulungdowo, Tumpang, Malang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KKN UM Lakukan Pengarsipan Kesenian Desa Pulungdowo sebagai Upaya Pelestarian Budaya

4 Februari 2020   21:40 Diperbarui: 4 Februari 2020   21:48 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk latihannya sendiri setiap dua minggu sekali. Garuda Sakti juga memiliki alat musiknya sendiri untuk melaksanakan pertunjukan, yaitu gamelan, jidor dan angklung. Pak Pakat adalah generasi ke-3 yang memegang Grub Jaranan garuda Sakti. Untuk pembiayaannya sendiri, dana dihasilkan dari anggota jaranan tersebut dan hasil dari tanggapan atau undangan tampil.

  • Campursari

Campursari adalah kolaborasi musik tradisional gamelan Jawa dengan alat musik modern yang saat ini sudah sangat memasyarakat, bahkan hingga ke luar Jawa. Di Malang banyak terdapat kesenian campursari. Salah satunya adalah Grup Campursari Asri Budoyo dari desa Pulungdowo.

Grup yang berdiri sejak 18 Juni 2007 ini didirikan oleh Bapak Pakat yang sekaligus pemilik Grup Jaranan Garuda Sakti. Alasan terbentuknya Grup Campursari Asri Budoyo adalah setiap ada permintaan pertunjukan campursari, Bapak Pakat selalu mengundang grup campursari dari luar. Dari situ Pak Pakat berpikir untuk membuat Grup Campursari sendiri. 

Dalam prosesnya anggota grup campursari sebagian besar adalah pemain musik dari grup jaranan Garuda Sakti. Kemudian untuk penyanyi campursari tergantung permintaan. Untuk pemain musik gamelan berasal dari seniman-seniman Glagahdowo dan anggota grup campusari, sedangkan untuk pemain musik modern (dangdut) mengambil dari luar.

  • Patrol

dokpri
dokpri
Musik Patrol adalah kesenian musik tradisional yang menggunakan alat musik sederhana yaitu kentongan. Di Desa Pulungdowo tedapat grup patrol bernama Arum Dalu yang berdiri sejak 2 Oktober 2009. Anggota grup patrol Arum Dalu kurang lebih sejumlah 40 orang yang terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu, dan beberapa pemuda sekitar. Ciri khas musik patrol Arum Dalu adalah menggabungkan permainan alat musik kentongan dengan alat musik drum band.

Terbentuknya grup patrol Arum Dalu bermula dari warga yang sedang melakukan siskamling, kemudian ketika Bapak Lurah lewat yaitu Alm.Bapak Kibat beliau mengusulkan untuk membuat seragam untuk siskamling. Dari situ warga juga berinisiatif melakukan latihan untuk patrol dan dipertunjukkan untuk acara-acara desa. Seiring berkembangnya seni patrol, Bapak Pakat membentuk grup patrol dengan menambah instrumen musik lain. Grup Patrol Arum Dalu telah tampil dalam berbagai event di Desa Pulungdowo, Malang Raya, hingga ke luar Kota. 

  • Ludruk


Ludruk adalah kesenian drama tradisional dari Jawa Timur khususnya Surabaya, Jombang dan Malang. Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang dipergelarkan di sebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan, dan sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik.

Di Desa Pulungdowo seniman ludruk yang masih aktif hingga sekarang adalah Pak Bero. Dalam perjalannya Pak Bero tergabung dalam Grub Ludruk Bintang Purnama dari tahun 1982 sampai 1990 dan sekarang aktif sebagai anggota Grub Ludruk Armada. 

Selain ludruk beliau juga aktif dalam kesenian Bantengan, Jaran Kepang, Topeng Malangan dan kesenian lain. Tak jarang Pak Bero juga mendapat Job untuk menyusun konsep sekaligus kostum untuk acara kirab budaya. 

Dalam perjalan berkeseniannya sendiri, Ludruk masih menjadi pekerjaan utama Pak Bero. Bersama rombongan Grub Ludruk Armada undangan yang datang bukan hanya dari Kota Malang saja, sudah banyak kota di Jawa Timur yang pernah mengundang grub ludruk Armada.

Selain mendapat untuk untuk pentas secara langsung, Pak Bero juga membuat acara di Batu TV yang bernama " Cak Brokir Uklam-uklam".  Karena baginya kesenian tradisi harus tetap dilestarikan bagaimanapun caranya. Seniman yang juga berprofesi sebagai petani ini juga memiliki sanggar yang bernama "Darma Wijaya" yang berdiri sejak tahun 2005. Sanggar yang dibuat di halaman rumahnya ini mewadahi banyak kesenian tradisi, antara lain seni kaligrafi dengan media batok kelapa, grub Ludruk rintisan milik Pak Bero sendiri yang bernama "Krida Budaya", kesenian jaran kepang dan juga seni topeng malangan. 

  • Hadrah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun