Mohon tunggu...
KKNP 37 Umsida
KKNP 37 Umsida Mohon Tunggu... Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo merupakan program pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa dalam berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Program ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai inisiatif yang inovatif dan berkelanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Inovasi Mahasiswa KKN-P 37 Umsida: Pemanfaatan Biji Alpukat Menjadi Kopi Sehat untuk Masyarakat Desa Jatisari

18 Februari 2025   22:08 Diperbarui: 18 Februari 2025   22:08 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Logo Produk Kopi Biji Alpukat Desa Jatisari yang dibuat oleh Mahasiswa KKN-P 37 Umsida)

Pada hari ini, Senin, 10 Februari 2025, di Desa Jatisari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, telah dilaksanakan kegiatan inovasi yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN-P 37 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan biji alpukat yang selama ini terbuang sia-sia menjadi produk yang bernilai tinggi, yaitu kopi biji alpukat yang dicampur dengan jahe. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat serta meningkatkan perekonomian lokal.


Biji alpukat kaya akan antioksidan dan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Selain itu, jahe yang dicampurkan dalam kopi biji alpukat ini juga memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan metabolisme dan membantu pencernaan.

Proses pembuatan kopi alpukat ini dilakukan dengan langkah-langkah yang sistematis. Pertama, biji alpukat dibersihkan terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Setelah itu, kulit ari biji alpukat dikupas dengan hati-hati. Biji alpukat yang sudah bersih kemudian dipotong menjadi tipis-tipis agar proses selanjutnya lebih mudah. Begitu juga dengan jahe, yang juga dipotong tipis-tipis untuk memaksimalkan rasa dan aroma.

Setelah semua bahan siap, langkah kedua adalah memasukkan biji alpukat dan jahe yang sudah dipotong tipis ke dalam wajan. Teknik yang digunakan adalah sangrai, di mana biji alpukat dan jahe dipanaskan secara perlahan. Proses sangrai ini bertujuan untuk mengeluarkan aroma khas dari biji alpukat dan jahe, serta mengubah warna biji alpukat menjadi lebih gelap. Mahasiswa KKN-P 37 melakukan proses ini dengan penuh perhatian, memastikan bahwa biji alpukat dan jahe tidak terbakar.

(Proses Sangrai Biji Alpukat dan Jahe)
(Proses Sangrai Biji Alpukat dan Jahe)


Setelah proses sangrai selesai, langkah selanjutnya adalah menumbuk hasil sangrai biji alpukat dan jahe tersebut hingga menjadi bubuk halus. Tumbukan ini dilakukan dengan menggunakan alat yang sederhana, namun efektif. Setelah ditumbuk, bubuk biji alpukat dan jahe tersebut disaring untuk mendapatkan tekstur yang lebih halus. Proses penyaringan ini penting untuk memastikan bahwa kopi yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.

Setelah bubuk kopi siap, kami melanjutkan ke langkah berikutnya, yaitu menyiapkan air di panci untuk direbus. Air yang sudah mendidih kemudian digunakan untuk merebus kopi biji alpukat yang telah disiapkan. Masukkan satu sendok makan bubuk kopi biji alpukat ke dalam air mendidih dan membiarkannya mendidih selama beberapa menit. Proses ini bertujuan untuk mengeluarkan rasa dan aroma dari kopi biji alpukat yang telah diolah.

Setelah beberapa menit, kopi biji alpukat yang dicampur dengan jahe pun siap disajikan. Mahasiswa KKN-P 37 mengundang masyarakat setempat untuk mencicipi hasil inovasi ini. Banyak warga yang antusias dan penasaran dengan rasa kopi biji alpukat yang baru ini. Mereka mengapresiasi usaha mahasiswa KKN yang telah memberikan pengetahuan baru tentang pemanfaatan biji alpukat yang selama ini terabaikan.

Kegiatan inovasi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk memproduksi kopi biji alpukat secara mandiri. Mahasiswa KKN-P 37 berharap agar masyarakat dapat melanjutkan produksi kopi biji alpukat ini, sehingga dapat meningkatkan perekonomian lokal dan mengurangi limbah biji alpukat.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN-P 37 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo berharap dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar mereka. Kegiatan ini juga menjadi contoh nyata bagaimana inovasi sederhana dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan perekonomian masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun