Gubugklakah, 25 Januari 2025, KKM UIN Malang 2025 kelompok 74 hari ini dipenuhi semangat dan antusiasme dalam rangkaian acara yang berlangsung sejak pagi hingga sore dilanjut acara puncak pada malam hari. Dimulai dengan legiatan pagi Parade Bazar UMKM di SDN Gubugklakah 2, acara ini berlanjut dengan penutupan kegiatan Ibu-Ibu Fatayat pada sore hari dan ditutup dengan moderasi beragama bersama Gus Agus bertema sharing session.
 Bazar UMKM lokal bersinar di Parade Bazar SDN GUBUGKLAKAH 2. Acara dimulai sejak pagi dengan parade bazar UMKM SDN Gubugklakah 2. Berbagai produk lokal, mulai dari makanan khas hingga makanan viral seperti tahu wali, es lumut, es rumput laut, pentol ndower, jigor hingga kentang goreng. Semua produk dipamerkan dan dijual oleh para siswa-siswi usaha mikro. Para pengunjung, yang terdiri dari warga sekitar, orang tua murid, dan kakak-kakak kkm uin Malang, sangat antusias melihat dan membeli produk-produk home made tersebut. Â
Kepala Sekolah SDN Gubugklakah 2 menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan jiwa wirausaha siswa-siswi SDN GUBUGKLAKAH 2, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi siswa tentang pentingnya kewirausahaan sejak dini pentingnya manajemen pengeluaran dan pemasukan serta pentingnya manajemen peluang. "Kami ingin anak-anak memahami bahwa usaha mikro itu penting dan bisa menjadi salah satu jalan untuk menciptakan kemandirian ekonomi," ujarnya pak kepala sekolah.Â
Ketua Fatayat NU Gubugklakah Bu karomah menekankan bahwa organisasi ini bukan hanya wadah pengajian, tetapi juga ruang bagi perempuan untuk berkembang dan berkontribusi lebih luas. "Kami ingin perempuan di desa ini semakin mandiri, berdaya, dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama," katanya. Â
Kegiatan pengajian sekaligus penutupan ini di cover dalam acara isra mi'raj yang sudah disusun sesuai dengan timeline bulan Hijriyah. Kegiatan yang diawali dengan pembacaan tawasul, istighosah, tahlil dilanjutkan dengan maulid diba serta diiringi dengan mauidoh Hasanah kyai ustadz Muhammad dari pondok pesantren sekitar desa yakni pesantren Darussaadah dilanjutkan acara terakhir doa serta pamit undur diri dari kakak-kakak KKM UIN Malang atas kenagan dan sambutan hangat bak seperti anak atau seperti saudara sendiri. Rasa syukur tak ada habisnya dari ibu-ibu Fatayat dan mahasiswa KKM UIN Malang atas segala pengalaman,ilmu dan bimbingannya. Â
Tiba di penghujung acara pada weekend terakhir di desa kkm ini yakni moderasi beragama bersama Gus Agus: dalam tema membangun harmoni dalam keberagaman.
Sebagai penutup rangkaian acara, sesi sharing bersama Gus Agus tentang moderasi beragama menjadi momen yang paling dinantikan. Dalam diskusi ini, Gus Agus menyampaikan bahwa moderasi beragama adalah kunci untuk menjaga keharmonisan di tengah perbedaan. Â
"Moderasi beragama bukan berarti mengorbankan keyakinan, tetapi memahami bahwa setiap orang memiliki hak untuk beribadah sesuai kepercayaannya, tanpa merasa superior atau menghakimi orang lain," jelas Gus Agus. Ia juga mengajak seluruh mahasiswa KKM UIN malang dari kelompok 4,74 dan 144 beserta seluruh pemuda-pemudi desa Gubugklakah dalam organisasi IPNU-IPPNU khususnya generasi muda, untuk tidak mudah terprovokasi oleh narasi ekstremisme yang bisa memecah belah persatuan. Â
Antusiasme audience sangat tinggi, terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada Gus Agus. Mulai dari pertanyaan segi duniawi dan akhirati mereka tanyakan untuk menjawab segala kejanggalan dalam hati. Mereka berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan untuk memperkuat pemahaman dan praktik keberagamaan yang damai di lingkungan mereka. Â
Dalam membangun Desa yang Berdaya dan Harmonis. Rangkaian acara hari ini tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga refleksi tentang pentingnya membangun desa yang mandiri secara ekonomi dan harmonis dalam keberagaman. Dari bazar UMKM yang menggeliatkan perekonomian lokal, peran aktif perempuan dalam organisasi Fatayat, hingga diskusi moderasi beragama yang mempererat hubungan sosial, semuanya menunjukkan bahwa masyarakat Gubugklakah dan mahasiswa KKM UIN Malang terus berproses menjadi komunitas serta individu yang lebih maju dan inklusif. Â
Dengan semangat kebersamaan, diharapkan acara serupa dapat terus berlanjut, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, serta menginspirasi desa-desa lain untuk membangun harmoni dan kesejahteraan bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI