Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Apa yang Membuat Kita Tertarik dengan Film Kekerasan?

13 Oktober 2021   11:44 Diperbarui: 12 April 2022   11:22 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serial drama asal Korea yang bertemakan kekerasan "Squid Game". | Volture via Kompas.com

Dalam permainan Lampu Merah Lampu Hijau, misalnya, terdapat ratusan orang yang meregang nyawa akibat tertembak. Nasib yang sama juga ternyata menerpa sejumlah peserta pada arena permainan "Sugar Honeycombs" dan "Marbles".

Nasib yang sedikit berbeda dialami para peserta dalam permainan "Tug of War" dan "Glass Stepping Stone" yang organ tubuhnya berserakan lantaran terjatuh dari arena permainan yang amat tinggi.

Di zona "Squid Game" lah yang menjadi puncak dari segala kegilaan yang tersaji. Peserta sudah terbagi menjadi dua grup, penjaga dan penyerang. Gi Hun menjadi salah satu seorang dari dua peserta yang masih selamat. Dipersenjatai oleh pisau, mereka pun terpaksa saling membunuh agar keluar hidup-hidup dan jadi juara.

Ya, tebakan Kamu tepat sekali. Ulasan di atas merupakan alur cerita film berjudul Squid Game yang sedang viral di seluruh dunia. Serial film asal Korea itu memang menjual kekerasan dan berbagai adegan berdarah-darah sebagai daya tariknya.

Di balik antuasisme publik yang begitu besar terhadap Squid Game, pernahkah Kamu bertanya, mengapa Kamu sangat menggemari film-film yang sarat akan adegan kekerasan semacam itu?

Apa Kamu tidak pernah merasa dirimu layaknya seorang psikopat yang gemar melihat orang lain menderita, bahkan sampai tewas secara mengenaskan?

Woles, Gaes. Kamu tak termasuk spesies psikopat, kok, jika Kamu hanya sebatas menyukai adegan berdarah-darah pada film. Lain halnya kalau Kamu menyukai peristiwa yang 'ngilu' seperti itu terjadi secara nyata di depan mata Kamu. Bisa jadi Kamu tergolong bagian dari orang-orang kaya yang merancang permainan gila dalam arena Squid Game.

Faktanya, sebagian banyak film terbaik sepanjang masa cenderung melibatkan adegan kekerasan. Dalam daftar sinema dengan penilaian tertinggi berdasarkan situs IMDb, tiga film teratas, semuanya melibatkan plot di mana banyak orang terbunuh seperti pada "The Shawshank Redemption" (1994), "The Godfather" (1972), dan "The Dark Night" (2008).

Ada banyak film bertemakan kekerasan yang dapat mendatangkan keuntungan dengan jumlah besar. Misalnya, sekuel "Saw" dan "The Purge" yang mendapat jutaan dolar dalam setiap rilis filmnya.

Kendati sangat menyukai film kekerasan, Kamu sejatinya menolak praktik-praktik kekerasan dalam kehidupan nyata. Kamu juga membenci pembunuh dan siapa pun yang melakukan kekerasan. Lalu, alasan apa yang membuat kita sangat menyukai sinema yang menyajikan setidaknya ada satu orang akan terbunuh dalam alurnya?

Ketertarikan pada Film Kekerasan

Pada 2013 lalu, sebuah penelitian yang dirilis oleh International Communication Association ingin mengetahui mengapa orang begitu tertarik dengan film yang kerap menyajikan pertumpahan darah, kesadisan, dan kekerasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun