Tidak satupun orang yang ingin berada pada situasi yang dapat mengancam jiwa mereka. Lalu, mengapa kita malah menyukai berbagai film yang menyajikan bermacam adegan kekerasan?
Alkisah, seorang bernama Seong Gi Hun merasa putus asa, lantaran terlilit utang. Nasibnya makin mengenaskan setelah ia diceraikan oleh istrinya. Penderitaannya kian paripurna karena ia pun kehilangan hak asuh putri semata wayangnya, yang harus tinggal bersama keluarga barunya.
Untuk membuktikan diri sebagai sosok bapak yang baik, pada hari ulang tahun putrinya itu, dia ingin memberi hadiah. Alih-alih bekerja mencari uang, Gi Hun justru nekat mencuri kartu ATM ibunya guna dilipatgandakan di meja perjudian.
Dewi Fortuna memihak dirinya. Gi Hun menang besar dalam perjudian. Namun, tidak lama berselang, muncul kawanan rentenir yang sedang mengejar dirinya guna menagih utang. Ia pun lari terbirit-birit menghindari kejaran mereka. Dia sempat menabrak sosok wanita hingga terjatuh, sebelum melanjutkan berlari.
Sayangnya, Gi Hun harus tertangkap. Ia akhirnya berusaha guna melobi mereka agar diberikan keringanan pembayaran sebagian utangnya dari hasil perjudian. Akan tetapi, ketika memeriksa kantong dalam bajunya, dia baru menyadari jika uangnya telah raib saat sedang berlari.
Ternyata, perempuan yang ditabraknya ketika tengah kabur dari kejaran mereka, telah mencuri semua uang milik Gi Hun. Rentetan kemalangan seolah-olah terus menghantui kehidupannya, tanpa henti.
Karena tidak sanggup membayar, sang pimpinan rentenir memaksanya untuk menandatangani sebuah perjanjian, di mana tertulis, jika dia gagal membayar utang dalam waktu dekat, semua organ tubuhnya akan dijual untuk pelunasan.
Tak lama setelahnya, Gi Hun bertemu dengan seorang pria berpakaian jas di stasiun bawah tanah. Lantas, sembari menyodorkan sebuah undangan, pria tersebut memintanya buat bergabung mengikuti sebuah gelaran permainan misterius yang berhadiah senilai 45,6 miliar won atau setara Rp555 miliar.
Gi Hun yang memang sudah putus asa, nekat menghubungi nomor pada kartu. Dia akhirnya memutuskan mengikuti ajang permainan bersama dengan 455 peserta lain dari seluruh penjuru dunia.
Di dalam area permainan, ia mengalami banyak kejadian yang tidak akan pernah dibayangkan sebelumnya. Satu per satu dari ratusan peserta tewas dengan cara-cara yang sangat mengenaskan.