Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Samuel Paty, Karikatur Nabi, dan Hoaks yang Merenggut Jiwanya

11 Maret 2021   08:10 Diperbarui: 11 Maret 2021   08:37 1238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Samuel Paty, guru asal Prancis yang dipenggal akibat kebohongan salah seorang siswinya. | Newyork.consulfrance.org

Ironisnya, Anzorov lantas mengunggah foto korban ke laman Twitternya yang diiringi dengan cacian kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

#Karikatur Nabi
Pemvisualisasian nabi dan rasul adalah hal tabu serta diharamkan dalam Islam. Tak jarang pula yang menilai, tindakan itu sama halnya menyerang umat Islam secara keseluruhan.

Menurut ulama, dasar pelarangan itu adalah sadduzzaro'i. Artinya, menutup kemungkinan lahirnya hal yang buruk.

Isu tersebut amatlah sensitif di Prancis karena keputusan majalah satir Charlie Hebdo saat menerbitkan karikatur nabi. Kondisi itu semakin diperburuk karena Macron menyebut penggambaran nabi sebagai wujud kebebasan berekspresi.

Kebebasan berekspresi seharusnya tak boleh dilakukan melampaui batas atau kebablasan sehingga bisa mencederai kehormatan dan kesakralan agama.

Penghinaan simbol agama atas nama kebebasan berekspresi adalah potret standar ganda intelektual yang dapat memicu kebencian. Pelakunya harus bertanggung jawab atas perbuatannya.

Meski demikian, tindakan main hakim sendiri juga tidak pantas dibenarkan lantaran Islam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Ibarat kobaran api yang disiram bensin, imbas dari kombinasi antara kebebasan berekspresi tanpa batas dan fanatisme pun tidak main-main. Puluhan nyawa melayang di tangan ekstremis Prancis.

#Dampak Hoaks Berbau Agama
Setelah didakwa di hadapan para hakim, siswi berinisial Z tersebut mengaku telah berbohong tentang tuduhannya terhadap Paty. Ia berbohong perihal klaimnya yang menyebutkan bahwa Paty meminta siswa muslim untuk keluar kelas.

"Dia tidak berani mengakui kepada ayahnya soal alasan sebenarnya dia dikeluarkan (dari kelas) sesaat sebelum tragedi, yang pada faktanya terkait dengan perilakunya yang buruk," tulis Le Parisien.

Sang siswi membuat pengakuan seolah dirinya berada di dalam kelas meski ia diskors ketika itu. Ia berbohong karena ingin menyenangkan ayahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun