Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Jangan Takut Putus, Hati Dibuat untuk Hancur

12 Januari 2021   08:23 Diperbarui: 12 Januari 2021   08:41 2441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patah hati. | esme.com via shutterstock.com

Gairah cinta yang kamu rasakan ketika sedang berbunga-bunga, sama dengan seseorang yang mengalami kecanduan narkotika. Bisa dibayangkan efek yang muncul saat kamu patah hati atau saat cintamu bertepuk sebelah tangan?

Ya, efeknya identik dengan orang yang mengalami putus zat atau sakaw. Cinta adalah candu. Tidak mengherankan jika efek yang bisa ditimbulkan cinta serupa dengan ketergantungan pada narkotika.

Biar bagaimanapun, setiap orang yang jatuh cinta, suatu saat pasti akan patah hati juga, tidak peduli apapun alasannya. Memang begitulah hukum alam bekerja. Keduanya menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Hal itulah yang harus kamu sadari saat sedang bahagia-bahagianya merasakan jatuh cinta.

Bahkan, seorang pujangga asal Irlandia, Oscar Wilde, pernah berujar, "Hati dibuat guna dihancurkan, itulah kenapa Tuhan mengirimkan kesedihan ke dunia." Benar apa kata Wilde, hati memang diciptakan untuk dihancurkan berkali-kali.

Idealnya, jika kamu memang siap jatuh cinta, kamu juga siap untuk patah hati. Bisa jadi kamu ditinggalkan waktu lagi sayang-sayangnya atau dicampakkan ketika dia menemukan yang lebih baik darimu. Sebagaimana jatuh cinta, patah hati juga bekerja dengan cara misterius.

Tidak jarang orang yang menilai bahwa menyembuhkan hati yang patah adalah dengan cara menemukan cinta yang baru. Beberapa orang memang bisa "move on" dengan menemukan belahan hati yang baru, tetapi sebagian lainnya tidak, atau setidaknya sulit.

Bagi mereka yang patah hati dan susah "move on", menemukan cinta yang baru tak ubahnya menabur garam pada luka sayatan yang terbuka. Akan timbul rasa perih karena luka yang lama saja belum benar-benar sembuh.

Patah hati. | Sarah Jane Souther/TED ideas.ted.com
Patah hati. | Sarah Jane Souther/TED ideas.ted.com
Hal itu seirama dengan apa yang pernah dirasakan Julia Roberts, "aku berharap, aku menjadi gadis kecil lagi karena lutut yang terluka jauh lebih mudah diperbaiki daripada patah hati." Apa yang ia katakan memang benar, memperbaiki hati yang terluka tidak lebih mudah dibandingkan dengan menyembuhkan luka fisik.

Terkadang, saat satu orang pergi, seluruh dunia tampak kosong. Dunia di sekitarmu tidak lagi sama. Tanpa kehadiran dirinya, kamu seakan merasa menjadi orang yang paling menderita di alam semesta.

Umat manusia sudah mengalami putus cinta selama ribuan tahun. Akan tetapi, sebagian besar dari kita masih memakai mekanisme pemulihan yang tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan para pendahulu kita, yakni waktu, dukungan sosial, alkohol, dan narkoba.

Seiring dengan perkembangan zaman, tidak banyak yang berubah dengan cara kita dalam memulihkan diri dari situasi dan pengalaman buruk akibat patah hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun