Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kebijakan "Rasis" ala Athletic Bilbao yang Tak Pernah Padam

18 September 2020   09:26 Diperbarui: 18 September 2020   13:55 1511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuat Athletic Bilbao | 90min.com

Tampak udara fasilitas akademi Athletic Bilbao di Lezama | mundodeportivo.com
Tampak udara fasilitas akademi Athletic Bilbao di Lezama | mundodeportivo.com
Selain hanya menghendaki para pemain berdarah Basque, Athletic juga memiliki prinsip yang kuat dalam hal memagari para talentanya melalui release clause.

Kebijakan tersebut akan memaksa setiap klub yang meminati jasa pemain mereka untuk menebus sejumlah release clause yang menempel di kontraknya.

Hal itu tercermin dari transfer Kepa ke Chelsea dan Laporte ke City. Keduanya ditebus dengan total 145 juta euro, senilai klausul pelepasannya masing-masing. Uang itu lantas akan mereka investasikan kembali untuk meningkatkan fasilitas klub dan akademi mereka agar tetap bisa melahirkan Kepa dan Laporte berikutnya.

Mempertahankan prinsip bukan hal yang mudah di era industrialisasi sepak bola. Bahkan sudah terlalu banyak klub yang rela mengubah filosofi dan kebijakannya untuk mengakomodasi kapitalisme.

Athletic merupakan anomoli di atmosfer sepak bola modern yang menghendaki prestasi instan. Mereka lebih memilih untuk mengutamakan primordialisme dalam menjalankan klub. Hal yang patut dibanggakan oleh seluruh pemain dan suporternya.

Pada dasarnya apa yang dilakukan oleh Athletic bukan termasuk diskriminasi, melainkan menjaga talenta lokal agar selalu mendapatkan ruang di tim utama serta mewujudkan mimpinya menjadi pemain sepak bola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun