Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kebijakan "Rasis" ala Athletic Bilbao yang Tak Pernah Padam

18 September 2020   09:26 Diperbarui: 18 September 2020   13:55 1511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuat Athletic Bilbao | 90min.com

Filosofi yang mereka anut memaksa klub memaksimalkan pemain-pemain Basque yang dimilikinya. Hal itulah yang lantas membuat akademi Athletic Bilbao sangat diperhitungkan di Eropa.

Di sisi lain, mereka juga akan kesulitan meraih prestasi karena kalah bersaing dengan klub-klub yang memiliki pemain terbaik dari seluruh penjuru dunia.

Pada musim 2017/18 Los Leones nyaris terperosok ke dalam zona degradasi. Mereka mengakhiri musim di posisi 16, setingkat di atas Leganes. Meski begitu, Athletic merupakan tiga klub termasuk Barcelona dan Real Madrid yang tidak pernah terdegradasi sejak Liga Spanyol bergulir pada 1929 silam.

Dari segi gelar, Athletic telah mengoleksi 8 titel trofi liga Spanyol dan menjadi klub keempat dengan trofi liga terbanyak, setelah Real Madrid (33), Barcelona (26), dan Atletico Madrid (10).

Investasi pada fasilitas klub dan akademi

Athletic Bilbao bukan klub miskin yang tidak mampu berbelanja pemain. Mereka menghasilkan ratusan juta euro dari hasil penjualan talenta berbakatnya, belum termasuk penghasilan klub dari hak siar, tiket, marchandise, dan lain sebagainya.

Mereka harus memutar otak agar tetap mempunyai tim yang tangguh dengan menimalisir belanja pemain atau bahkan tidak membeli pemain sama sekali satu musim penuh. Cara yang mereka tempuh adalah dengan memfokuskan investasi pada akademi dan infrastuktur klub.

Akademi Athletic Bilbao Lezama | athletic-club.eus
Akademi Athletic Bilbao Lezama | athletic-club.eus
Sejak diresmikan pada 1971, Athletic selalu meningkatkan dan memperbarui infrastuktur klub dan akademinya secara konsisten. Saat ini akademi mereka telah dilengkapi dengan empat lapangan besar, satu lapangan indoor, ruang gymnasium, dan pusat medis. Di lokasi yang sama juga terdapat stadion kecil sebagai arena latihan bagi tim cadangan.

Selain itu, Los Leones juga telah memiliki 20 player scout dan 150 klub grassroot lokal untuk penyuplai pemain muda di Basque Country. Sehingga mereka tidak menemui kesulitan untuk mendapatkan bibit-bibit muda guna dipromosikan ke akademi klub di Lezama.

Athletic mungkin tidak membeli pemain bintang, mereka justru mencetaknya melalui kebijakan anti non-Basque serta fasilitas kelas dunia yang mereka miliki.

Maka tidak heran jika pemain akademi mereka selalu menjadi incaran tim-tim raksasa Eropa. Lulusan akademi Athletic Bilbao Lezama seperti Fernando Llorente (Napoli), Javi Martinez (Bayern), Ander Herrera (PSG), Aymeric Laporte (Man. City), dan Kepa Arrizabalaga (Chelsea) merupakan pemain terbaik Athletic yang tersebar di tim-tim top Eropa.

Selain deretan nama-nama di atas, masih ada Iker Muniain yang dulu dianggap The Next Lionel Messi, lantas Inaki Williams yang pernah diendus Barcelona. Hingga kini keduanya masih membela Athletic dan dipagari dengan release clause yang sangat fantastis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun