
Pemain potensial seperti Vinicius Junior, Rodrygo, Martin Odegaard, dan Fede Valverde menjadi bukti atas kinerjanya. Sebagai kepala tim player scout Real Madrid, Juni memiliki insting tajam untuk membaca para pemain muda yang berpotensi menjadi bintang di Santiago Barnabeu.

Jauh sebelum Andre, Barca memiliki Carles Rexach yang telah menemukan pemain paling berbakat di muka bumi, Lionel Messi, dua dekade yang lalu. Tanpa jasa besar Rexach guna membawa La Pulga ke Camp Nou bisa jadi Barca tidak sesukses saat ini.
Berpindah ke Jerman. Klub berjuluk The Black and Yellow berhutang banyak pada Sven Mislintat. Atas jasanya, Borussia Dortmund menjelma menjadi tim yang sangat ditakuti di Jerman dan benua Eropa.
Sebut saja Hummels, Shinji Kagawa, Aubameyang, Lewandowski, Gundogan, Christian Pulisic, Jadon Sancho, hingga Ousmane Dembele, yang merupakan hasil "ketajaman mata" dari Mislintat sebelum akhirnya ia pindah ke Arsenal dan kini menjabat sebagai direktur sepak bola Stuttgart.
Dari beberapa nama yang telah saya sebutkan di atas, mungkin nama Piet de Visser menjadi player scout yang paling legendaris. Di usianya yang menginjak 85 tahun, Visser masih menjabat sebagai senior advisor bagi Roman Abaramovich di Chelsea.
Pria asal Belanda itu berjasa besar kala menemukan dua legenda Brazil, Romario dan Ronaldo, saat masih bekerja untuk PSV Eindhoven. Sejak tahun 2005, ia menjadi pemandu bakat bagi Chelsea. Nama-nama seperti Robben, Essien, Kalou, Alex, Mikel, Courtois, De Bruyne, dan Lukaku adalah rekomendasinya.
Meski sama-sama memulai karier di Negeri Kincir Angin, Kenneth Butter adalah player scout kelahiran negeri kita tercinta, Indonesia. Sosok kelahiran 22 November 1957 lalu di Plaju, Sumatera Selatan ini merupakan aktor di balik penemuan bakat Giorginio Wijnaldum ketika sang pemain baru berusia 8 tahun di Akademi Sparta Rotterdam.
Kiranya fans Liverpool di Indonesia patut berterima kasih pada Butter karena pemain temuannya sukses melesakkan dua gol Liverpool ke gawang Barcelona hingga akhirnya The Kop berhasil menjadi juara di Liga Champions 2018/19. Selain Wijnaldum, ada Kevin Strootman, Jetro Williams, dan Anwar El Ghazi yang juga merupakan hasil ketajaman intuisi dari Butter.
Di Indonesia sendiri, kita telah lama mengenal sosok Indra Sjafri. Selain sebagai seorang pelatih tersohor, ia juga merupakan pemandu bakat yang andal.