Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Football Inflation", Tingginya Harga Pemain di Bursa Transfer

3 September 2020   20:15 Diperbarui: 4 September 2020   11:30 1579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Selebrasi penyerang PSG, Neymar Junior (FRANCK FIFE/AFP) via Kompas.com

Era baru industrialisasi dalam dunia sepak bola dimulai saat taipan Rusia Roman Abramovich mengakuisisi saham mayoritas klub raksasa Inggris, Chelsea, pada tahun 2003.

Dengan gelontoran dana tak terbatas itu Chelsea mulai berburu pemain bintang. Kebiasaan mantan klub Frank Lampard dalam membeli pemain mahal tersebut rupanya juga turut mendongkrak tren harga di bursa transfer.

Kondisi semakin diperburuk ketika Sheikh Mansour, melalui Abu Dhabi United Group, melebarkan sayap bisnisnya dengan membeli Manchester City pada tahun 2008. Saat itu, label pemain mulai meroket.

Tiga tahun berselang, harga pemain mencapai fase yang sangat absurd usai PSG diboyong Qatar Sports Investments yang diketuai oleh Nasser Al Khelaifi.

Bagi klub petrodolar tersebut, pemain dengan label harga di atas 50 juta euro terasa seperti menebus "tiket lotre". Puncaknya ketika Neymar direbut dari tangan Barcelona senilai 222 juta euro. Kemudian disusul mega transfer jilid kedua saat memboyong Kylian Mbappe senilai 145 juta euro dari AS Monaco.

Statistik total pendapatan klub-klub di 5 liga top Eropa | statista.com
Statistik total pendapatan klub-klub di 5 liga top Eropa | statista.com
Sejak saat itu, bursa transfer mulai tidak terkendali dan sulit dijangkau nalar. Pembelian pemain dengan label 100 juta euro pun mulai dianggap wajar. Tren ini akhirnya menciptakan efek domino terhadap tim-tim lainnya saat akan membeli pemain.

Barcelona misalnya, harus merogoh kocek senilai 125 juta euro guna merekrut Ousmane Dembele dan Philippe Coutinho seharga 145 juta euro sebagai proyek pengganti Nyemar yang cabut ke PSG.

Klub-klub yang tahu Barcelona memiliki rekening gendut dari hasil penjualan Neymar tentu tidak akan menyerahkan pemainnya dengan harga murah.

Tidak berhenti sampai disitu, Antoine Griezmann juga dicomot dari Atletico Madrid dengan harga yang tak kalah tinggi, yakni sebesar 120 juta euro. Kehilangan ujung tombak, Atletico pun turut mencari suksesor Griezmann. Kemudian Joao Felix menjadi pilihannya dengan label 126 juta euro.

Sejumlah pemain yang saya sebutkan di atas adalah pemain yang berada di deretan 6 pemain termahal di dunia. Efek domino di bursa transfer itu nampaknya belum akan berhenti dalam waktu singkat.

Tuntutan untuk meraih prestasi secara instan akan mengakibatkan klub berbelanja pemain lebih banyak. Terlebih jika ditunjang dengan pendapatan klub yang juga meningkat. Sehingga pemain lulusan akademi mereka sendiri kerapkali mereka kesampingkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun