Mohon tunggu...
Agus Kirwanto
Agus Kirwanto Mohon Tunggu... lainnya -

Siap belajar, diajar, asal jangan main hajar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memburu Pagi

4 Desember 2012   02:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:13 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semesta berputar
Beredar
Menetapi ketetapan yang tak sanggup ditawar

Makhluk berakal masih mencari, belajar menemukan apa yang disebut awal
Dari sudut dan arah berbeda acap kali mereka bertengkar
Entah apa yang membuat mereka ingkar

Kebodohankah, kedunguan, kesombongan berbalut rasa paling benar?

Aku juga berputar
Mengitari hari, harapan, juga bayang-bayang yang samar
Aku memburu awal dan kunamainya pagi

Aku berputar pada lintasan yang nanar
Hanyut, mengikuti pusaran pendapat yang kian buyar
Asik pada kehidupan malam yang bingar hingga tak lagi mengenal pagi

Bukan pada pagi aku terlahir
Tapi apa yang bisa terukir
Jika aku tak bisa menamai awal juga akhir

Semesta berputar
Indah cahayanya berpendar
Sedang Aku hanya bisa merasakan sakitnya terkapar

Baiklah, aku mengakui keagungan-Mu
Engkau yang mengatur, jadikanlah aku teratur
Izinkan dengan kekuatan-Mu agar aku berdiri, bangkit dan memburu pagi.

4 12 12

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun