Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Memotret “ Situs Kaibon” dari Berbagai Sudut Pandang

21 Februari 2016   11:06 Diperbarui: 21 Februari 2016   13:58 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sayang sekali karena di Banten lama ini menyimpan banyak sejarah yang bernilai sangat tinggi, Situs Kaibon, situs Keraton Surosowan,  ada Benteng Speelwijk, ada Masjid Agung, dimana terdapat Makam Maulana Hasanudin serta Sultan lainnya, bahkan tempat Ziarah dengan pengunjung yang tidak pernah sepi, tidak jauh dari Masjid Agung ada Vihara Avalokitesvara. Artinya banyak pengunjung dari luar kota pastinya mengharapkan fasilitas perjalanan yang nyaman bagi mata maupun kenyamanan berkendara. 

Hal-hal yang membuat situs Kaibon ini kurang manis, adalah:

Adanya Jemuran di pagar situs.

Pemandangan kurang sedap ketika memasuki komplek Situs Kaibon, bangunan kumuh berdempetan, seolah-olah berebut lahan, setelahnya dengan senaknya melakukan penjemuran seadanya di pagar situs Kaibon, padahal sudah pasti kunjungan ke situs tersebut tentunya tidak hanya dari penduduk sekitar, pastinya banyak juga dari segala rupa negara karena situs ini sudah banyak tersebar ke Dunia maya.

Bangunan liar di Kanal berikut WC umum

Dialiran sungai cantik ini yang aliranya mengitari area Kaibon, sudah didisain sedemikian rupa dari pembangunan awal keraton Kaibon ini, tetapi sekarang pemandangan disudut Situs, justru tumbuh bangunan liar yang sangat kumuh, selain bangunan diatas air, yang menyedihkan lagi Kanal ini digunakan sebagai WC artinya mereka membuang sampah serta sampah manusia di aliran sungai tersebut, betapa carut marutnya keadaan sekitaran komplek situs itu.

Selayaknya biarkan air mengalir sesuai kodratnya lalu biarkan rumput tumbuh dari pelataran situs menyentuh pinggir kanal. Disekitar tepiannya mudah menjadi permainan para penata taman dengan sedikit tanaman hias serta sentuhan tsnsmsn bunga kecil, pasti mata yang memandang sangat terhibur oleh pemandangan yang ada, apalagi jika kanalnya bening.

Penulis percaya pada zamannya pasti sangat indah, sebuah bangunan keraton yang dirancang sebagai penunjang keindahan lingkungannya menjadi megah dan sungai ini sebagai batas tepi dari halaman taman dari situs Kaibon tersebut, terbayang oleh penulis keraton Kaibon ini dipenuhi taman bunga warna warni karena pemiliknya adalah seorang Ratu-Ratu Aisyah. Konon sungai ini pada zamannya menjadi pusat lalu lintas penghuni Keraton Kaibon, dapat dibayangkan betapa Indahnya pada zaman itu dengan pemandangan yang sempurna apiknya.

Mempromosikan situs Kaibon kepada Dunia

Untuk sumbang sih atas cintanya kepada Warisan leluhur banyak cara dapat dilakukan, antara lain dengan mempromosikan secara mengenalkan Peninggalan sejarah daerahnya kepada seluruh Dunia dengan cara semampunya.

Moment Pernikahan di Situs Kaibon dijadikan ajang Promosi Pariwisata di Banten Lama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun