Mohon tunggu...
Kinanti Ayu Puji Lestari
Kinanti Ayu Puji Lestari Mohon Tunggu... Dosen

Laman edukatif seputar penelitian, pengajaran dan pengabdian dosen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cerdas Kelola Minyak Jelantah di RW 04 Ketintang Kota Surabaya dengan Hadirkan Bank Jelantah dan Teknologi Pemurnian Berbasis Kunyit

17 September 2025   18:00 Diperbarui: 17 September 2025   17:12 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Pemaparan pengoelolaan minyak jelantah dan praktik langsung pemurnian minyak jelantah

Penulis : Vika Ayu Devianti, Meyke Herina Syafitri, dan Umaruddin

(Ketintang, Surabaya) Minyak jelantah adalah minyak yang umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan minyak secara berulang dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Selain itu, sembarangan dalam pembuangan minyak dapat mencemari lingkungan, seperti mengganggu kehidupan biota air bahkan dapat menyumbat saluran air. Permasalahan tersebut jika dibiarkan terus terjadi dapat mengakibatkan genangan air dan banjir di wilayah tersebut. Oleh karena itu, warga RW 04 Kelurahan Ketintang, yang diwakili oleh Kader lingkungan RW 04 Ketintang bersama Tim Akademi Farmasi Surabaya menginisiasi pembentukan Bank Jelantah sebagai langkah nyata dalam pengelolaan limbah rumah tangga. Kegiatan ini diawali dengan pembagian jirigen kepada warga untuk menampung minyak jelantah yang ada di rumah masing-masing.

Bank jelantah ini berfungsi sebagai tempat untuk mengumpulkan minyak jelantah hasil aktivitas rumah tangga. Minyak jelantah yang telah terkumpul hingga 1L kemudian disetorkan ke Bank Jelantah. Minyak yang telah terkumpul tidak hanya dinilai secara ekonomi, tetapi dapat juga dimurnikan dengan memanfaatkan bahan alami yang terjangkau keberadaannya, yaitu kunyit. Kunyit merupakan adsorben sehingga dapat digunakan untuk menurunkan senyawa berbahaya yang ada didalam minyak jelantah. Minyak yang telah dimurnikan ini memiliki kandungan senyawa karsinogenik (asam lemak bebas dan peroksida) yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan minyak yang tanpa dimurnikan. Sehingga, minyak jelantah hasil pemurnian tersebut dapat dimanfaatkan menjadi produk lain yang bernilai guna seperti sabun, lilin, dan biodisel.

Warga terlihat antusias saat kegiatan berlangsung, yang dapat teramati dari banyaknya warga yang bertanya. Selain itu, warga berperan aktif sebagai pihak penyetor minyak jelantah, dan ikut dalam pelatihan pemurnian minyak jelantah menggunakan kunyit. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesadaran untuk hidup sehat sekaligus peduli lingkungan adalah gerakan bersama-sama yang dapat diupayakan.

Ketua pelaksana kegiatan, Vika Ayu Devianti, menyampaikan bahwa teknologi pemurnian minyak jelantah menggunakan metode adsorpsi ini adalah metode yang sederhana namun tepat guna. Selain itu, pembentukan bank jelantah bertujuan untuk mengajak masyarakat agar lebih bijak dalam mengelola minyak jelantah.

Kedepannya, kegiatan ini diharapkan dapat merangkul partisipasi dari warga lebih banyak lagi, tidak hanya di RW 04 Ketintang, tetapi juga di wilayah lain. Dengan demikian, limbah rumah tangga yang selama ini tidak dikelola dengan baik dapat disulap menjadi sumber daya yang bermanfaat, selaras dengan tujuan menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan.

Gambar 2. Foto Bersama Tim Kader Lingkungan RW 04 Ketintang Kota Surabaya
Gambar 2. Foto Bersama Tim Kader Lingkungan RW 04 Ketintang Kota Surabaya

Kegiatan ini dapat terlaksana dengan dukungan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, melalui hibah Pengabdian kepada Masyarakat skema Pemberdayaan masyarakat pemula tahun anggaran 2025.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun