Mohon tunggu...
Mico Lesmana Putra
Mico Lesmana Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa studi Ilmu Politik di Universitas Negeri Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kaesang dalam Lingkaran Dinasti Politik Jokowi

27 Januari 2023   17:17 Diperbarui: 27 Januari 2023   17:21 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Max Weber memberikan gambaran mengenai kekuasaan bahwa kekuasaan merupakan sebuah kesempatan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok dengan tujuan untuk memenuhi keinginan atau kehendaknya dalam hubungan sosial walaupun bertentangan dengan kehendak orang lain. Jokowi yang saat ini masih menjabat sebagai Presiden, masih memiliki sumber kekuasaannya. 

Kekuasaan politik ini akan dilihat sebagai peluang oleh keluarga atau sanak saudara untuk maju mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Salah satu anak dari Presiden Indonesia, Jokowi yang berprofesi sebagai pengusaha, Kaesang Pangarep, ingin menjadi politisi atau mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Hal ini lantas menjadi sebuah pertanyaan. Mengapa? Sebelumnya, Kakak dari Kaesang, yaitu Gibran Rakabumingraka juga memiliki jabatan sebagai kepala daerah pada masa kepemimpinan Jokowi.

 Kaesang Pangarep lahir di Solo, 25 Desember 1994 dari pasangan Joko Widodo dan Iriana. Kaesang memiliki latar belakang pendidikan di Anglo-Chinese School International dengan mengambil International Baccalaureat dan melanjutkan kuliah di Singapore of Management University. Kaesang merintis karirnya sebagai pengusaha Martabak Markobar dan beberapa usaha lainnya di bidang Food and Beverage yang dulu sempat ditemani oleh sang Kakak, Gibran Rakabumingraka. 

Selain dari pengaruh sang ayah dan sang kakak, Kaesang tidak memiliki latar belakang sebagai politisi. Kaesang memiliki keinginan untuk terjun dalam politik, melihat kesempatan yang besar karena posisi dan pengaruh sang Ayah sebagai Presiden dan Sang Kakak sebagai Kepala Daerah. Jika Jokowi merestui Kaesang maju sebagai calon kepala daerah, artinya Jokowi memberikan kekuasannya kepada sang Anak sebagai modal politik pertama dan utama untuk Kaesang. 

Dinasti Politik Jokowi

Dinasti politik merupakan praktik kekusaan dengan memberi posisi atau membuka akses kepada anggota keluarga dalam struktur pemerintahan. Masalah utama dalam dinasti politik adalah tidak dibangunnya calon pemimpin berdasarkan kompetensi dan kemampuan yang dimiliki. Dalam Jurnal Politik Profetik yang ditulis oleh Wimmy Haliim dan Andy Ilman Hakim yang berjudul Dinasti Politik: Basis Politik dan Kepuasan Publik, mengungkapkan bahwa setidaknya ada tiga model dinasti politik, yaitu model regenerasi, model lintas kamar, dan model lintas daerah. 

Model regenerasi merupakan dinasti politik yang terdapat di satu daerah dengan mengusung kandidat yang memiliki ikatan kekeluargaan dengan pemimpin sebelumnya. Yang kedua adalah model dinasti lintas kamar, yaitu model dinasti yang terjadi karena dalam suatu kerabat atau keluarga ada yanng menjadi pejabat di suatu dinas atau anggota dewan setempat atau bahkan bisa tersebar di lembaga legislatif dan eksekutif. 

Yang ketiga adalah model lintas daerah, model ini merupakan dinasti yang coba dibangun oleh oligarki yang menginginkan pengaruh atau kekuasaannya di tempat lain dengan menempatkan salah satu kerabat atau keluarganya (Wimmy Haliim, 2020).

Jika memang benar, Kaesang akan menjadi pion baru bagi Jokowi dan Gibran dalam memperluas kekuasaan dinastinya yang terangkum dalam model dinasti lintas daerah. Meskipun dinasti politik belum diatur secara resmi di dalam sebuah kebijakan atau peraturan perundang-undangan, praktik kekuasaan oleh keluarga atau sanak saudara dalam struktur pemerintahan ini akan menimbulkan berbagai ekses atau penyelewengan wewenang seperti kasus korupsi misalnya yang dilakukan oleh dinasti Ratu Atut di Banten.

Kaesang Yang Ingin Menapaki Jejak Awal Karir Politiknya

Pendaftaran calon kepala daerah dalam pemilu 2024 yang mungkin dilakukan oleh Kaesang, akan semakin menguatkan dinasti politik Jokowi. Akan lebih pantas jika Gibran (seharusnya) dan Kaesang maju sebagai calon kepala daerah setelah Jokowi selesai menjabat sebagai Presiden. Aji mumpung ini sebelumnya, sudah dirasakan oleh Gibran sebagai anak sulung yang memenangkan Pilkada Solo dan Bobby Nasution sebagai menantu yang juga memenangkan Pilkada Medan.

Dinasti politik keluarga Jokowi ini, akan menutup kesempatan bagi calon pemimpin terbaik yang ada di daerah. Kaesang sudah barang tentu memiliki privilege baik dibidang politik dari sang Ayah dan juga kemampuan materilnya. Legitimasi sosiologis Kaesang juga akan terbentuk karena peran sang Ayah sebagai Presiden dan bukan karena kemampuan yang dimilikinya.

Sebagai Ayah dan politisi, Jokowi seharusnya bisa bersikap bijak dalam menimbang keputusan Kaesang untuk masuk dalam dunia politik terutama sebagai calon kepala daerah. Awalnya, Kaesang memiliki sikap atau pandangan politik yang berbeda dengan sang Kakak, Gibran Rakabumingraka yang kini menjadi Walikota Solo, Kaesang fokus sebagai pengusaha. Namun mendekati pemilu 2024, asa untuk maju dalam pemilihan kepala daerah diutarakan langsung oleh Kaesang. 

Bukan tanpa alasan, kesempatan terbuka lebar untuknya. Meskipun Kaesang memiliki sumber kekuasaannya seperti popularitas dan materil, namun jejak politik harus dibangun terlebih dahulu. Mengingat usianya yang masih muda, Kaesang masih memiliki banyak kesempatan untuk membangun citra dirinya dalam dunia politik di Indonesia tanpa harus (selalu) dibayangi oleh sosok Presiden Indonesia sekaligus Ayahanda, Joko Widodo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun