Dinasti politik keluarga Jokowi ini, akan menutup kesempatan bagi calon pemimpin terbaik yang ada di daerah. Kaesang sudah barang tentu memiliki privilege baik dibidang politik dari sang Ayah dan juga kemampuan materilnya. Legitimasi sosiologis Kaesang juga akan terbentuk karena peran sang Ayah sebagai Presiden dan bukan karena kemampuan yang dimilikinya.
Sebagai Ayah dan politisi, Jokowi seharusnya bisa bersikap bijak dalam menimbang keputusan Kaesang untuk masuk dalam dunia politik terutama sebagai calon kepala daerah. Awalnya, Kaesang memiliki sikap atau pandangan politik yang berbeda dengan sang Kakak, Gibran Rakabumingraka yang kini menjadi Walikota Solo, Kaesang fokus sebagai pengusaha. Namun mendekati pemilu 2024, asa untuk maju dalam pemilihan kepala daerah diutarakan langsung oleh Kaesang.Â
Bukan tanpa alasan, kesempatan terbuka lebar untuknya. Meskipun Kaesang memiliki sumber kekuasaannya seperti popularitas dan materil, namun jejak politik harus dibangun terlebih dahulu. Mengingat usianya yang masih muda, Kaesang masih memiliki banyak kesempatan untuk membangun citra dirinya dalam dunia politik di Indonesia tanpa harus (selalu) dibayangi oleh sosok Presiden Indonesia sekaligus Ayahanda, Joko Widodo.