Mohon tunggu...
Kiki Handriyani
Kiki Handriyani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis, Pegiat Literasi Digital, ibu dua anak.

Penulis freelance, Founder Blogger Mungil (Blogger Mungil), Kontributor di media online. Sudah menerbitkan beberapa buku. Buku solo terbit 2010 yaitu sebuah novel "Jadikan Aku Yang Pertama", kemudian buku antologi bisnis berturut-turut.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apresiasi Komunitas dan Pegiat Sastra. Badan Bahasa Berikan Bantuan Hari Sastra Nasional 2023

10 Juli 2023   21:25 Diperbarui: 10 Juli 2023   21:43 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Masih adakah orang jujur di negeri kita? Adakah?Masih ada. Tapi mereka tak bersuara.Masih adakah orang waras di negeri kita? Adakah?Masih ada. Tapi mereka tiada berdayaMasih adakah orang berakhlak di negeri kita? Adakah?Masih ada. Tapi mereka tak berwibawaMasih adakah orang ikhlas di negeri kita? Adakah?Masih ada. Tapi mereka dianggap tiada.Tapi saudaraku, tak ada cerita putus asa Kita tak akan angkat tangan menyerah kalah. Karena ibarat perang. Perang ini harus kita menangkan. Harus kita menangkan." - Taufiq Ismail

Peringatan Hari Sastra Nasional 2023 menjadi penanda lahirnya generasi penerus sastra Indonesia. Era dimana teknologi memegang peranan penting, lahir dan tumbuhnya komunitas dan pegiat sastra dianggap sebagai kabar baik di tengah perkembangan bahasa. Jika dulu komunitas sastra dan pegiat sastra hidup segan  mati tak mau, kini melalui Badan Bahasa nafas dan geliat sastra makin tercerahkan. Perhatian pemerintah, khususnya melalui Kemdikbud Ristek dan Badan Bahasa sangat diperlukan guna perkembangan bahasa dan sastra di bumi pertiwi. 

 

"Peringatan kali ini, selain bekerjasama dengan majalah Horison juga kami bekerjasama dengan komunitas sastra yang ada di bawah pembinaan Badan Bahasa," jelas Kepala Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, E. Aminuddin Aziz saat membuka acara dalam rangka memperingati Hari Sastra Ke-10 di halaman Gedung Badan Bahasa, Jl. Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu 8 Juli 2023.7.10

 


Peringatan Hari Sastra Ke-10 tahun ini sedikit berbeda, dimana Kemdikbud Ristek melalui Badan Bahasa mulai memberikan  bantuan pemerintah untuk komunitas sastra sebagai bentuk penghargaan atas apa yang telah dilakukan. Dana bantuan tersebut bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk untuk even-even sastra. 

 

NILAI DAN KATEGORI BANTUAN

 

Milik Pribadi
Milik Pribadi

Animo masyarakat mengikuti seleksi penerima bantuan ini sangat menggembirakan. Dari 1.018 proposal yang masuk menghasilkan 53 penerima yang lolos seleksi, yang terbagi menjadi 33 komunitas dan 20 perseorangan. Bantuan yang diberikan berupa uang tunai yang terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu kategori fasilitasi, komunitas sastra, dan perorangan. 

 

Nilai total bantuan itu sendiri sekitar Rp 1 Miliar dan terbagi beraneka ragam, mulai dari Rp 64.728,00 hingga Rp 133.275,00 untuk kategori fasilitasi dan komunitas sastra. Untuk kategori penghargaan komunitas dan perseorangan menerima bantuan senilai Rp25.000.000,00. 

 

"Pembinaan dan Pengembangan sastra dilakukan oleh Kemendikbud Ristek melalui berbagai cara. Kalau di sekolah dan perguruan tinggi kita sering menyebutkan pembelajaran berbasis proyek, dan kegiatan Badan Bahasa semuanya menghasilkan proyek produk sastra," jelas Suharti selaku Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ristek. 

 

Milik Pribadi
Milik Pribadi

Adapun penerima bantuan Kategori Fasilitasi adalah Akademi Bangku Panjang Mingguraya; Forum Lingkar Pena, Jawa Barat ; Forum Penulis Bacaan Anak; Kampung Seni Tegal; Keluarga Studi Sastra Tiga Gunung; Klub Baca Petra; Komunitas Dongeng DAKOCAN; Komunitas Gemulun Indonesia; Komunitas Jangkah Nusantara; Komunitas Masyarakat Lumpur; Komunitas Ngejah; KOmunitas Seni Loboh; Lampung Literature; Padepokan Kirik Nguyuh; dan Pelangi Sastra Malang.

 

Penerima bantuan kategori Penghargaan Komunitas adalah Komunitas Sastra Dusun Flobamora; Pamarsudi Sastra Jawi; Yayasan Triwida; Yayasan Pakem Maddhu; dan Sanggar Seni dan Budaya Pesaja.

 

Dan Kategori Perseorangan diterima oleh Fatih Muftih; Latief Setia Nugraha; Eddy Mulyadi; Supali Kasim; Sri Setyowati; Deni Rachman; Faris Al Faisal; Ahmad Fauzan; Heri Condro Santoso; I Putu Wahyu Wirayuda; Wicahyanti Rejeki; Angela Corine; Abdul Aziz; Destriyadi; Ihsan Subhan; Darwin Susianto; S. Ahmad Assagaf; Ndaru Murtopo; Fitri Susilowati dan Askolani.

 

RAGAM  BADAN BAHASA

 

Berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh Badan Bahasa antara lain Bengkel Sastra, Musikalisasi Puisi, Revitalisasi Bahasa Daerah, Penulisan Bahan Bacaan, Penterjemahan Karya Sastra, serta Pemetaan, Revitalisasi dan Konservasi Sastra Lisan. Semua kegiatan tersebut berujung pada karya sastra. Satu prinsip yang dipegang teguh adalah bahwa Kemendikbud Ristek dalam bekerja mengutamakan gotong royong, kolaborasi, dan kerjasama dengan berbagai pihak.

 

Puisi "Perang Ini Harus Kita Menangkan" mengalun dalam kesyahduan, ditemani rintik hujan dan angin malam. Semua yang hadir termenung, diam dan larut dalam lautan makna. Meski berjalan tertatih-tatih tak mengurangi semangat penyair kawakan Taufiq Ismail hadir dan membacakan beberapa puisi pada Malam Bahasa. Hadir pula membacakan puisi Sutardji Calzoum Bachri dan cepen oleh Putu Wijaya. 

 

Acara tahun ini makin semarak karena penampilan kombinasi pengisi acara lintas zaman. Selain tiga masetro sastra yang membawakan pusi dan cerpen, pentas seni juga  dimeriahkan dengan musikalisasi puisi oleh siswa SMAN 7 Manado dan  

penampilan musik oleh Band Kosakata serta Band Itjen Kemendikbudristek.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun