Mohon tunggu...
kidung alam
kidung alam Mohon Tunggu... -

Bersama alam, menyenandungkan kidungnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hanya Sebuah Kisah: Elang-3

14 April 2014   14:45 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:42 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepotong benda di dada, yaitu hati:
Semua orang tahu tentang hati, menyebutnya sering sekali,
namun berapa banyak orang yang menggunakannya?.
Bagaimana tentang sebuah pilihan hidupnya?,

yaitu menjadi orang Jawa atau orang Islam?.
(Apakah beda?... Bisakah menyatukannya?)

Bisakah menjadi keduanya?

ataukah harus memilih salah satunya?

Hatinya tak mampu memilih,

sebagaimana mungkin kebanyakan orang jawa yang seperti dirinya.
Ini adalah sebuah perjalanan bathin ketika harus memilih.
Menjadi orang jawa yang memakai baju Islam
atau menjadi orang Islam yang kehilangan jawanya.
Sebuah pilihan yang berat baginya.

Hidup adalah pilihan, maka pilihan baginya:
- Memilih salah satu yaitu jawa atau Islam
- Kompromi, yaitu mengambil salah satu disini dan mengambil bagian lain dari sana
Ada lagi sebuah pilihan yaitu
Atau yang lebih baik atau lebih tepatnya:
- Mampu mendapatkan makna tertinggi atau terpenting untuk menjadikan jiwa bagi seluruh kegiatan keduanya sejauh tidak bertentangan.
Makna yang tertinggi tentu saja adalah Islam, sehingga Islam yang mampu memberi corak dan warna baginya.

Mungkin bagi yang tidak mengerti atau memahami tentang masyarakat jawa akan bertanya,
Bukankah sederhana hanya meninggalkan adat?
dan mengikuti ajaran Islam secara utuh?,
buang saja seluruh adat itu?.

Permasalahannya justru sebagian besar adat Jawa itu adalah menyangkut simbol yang sebenarnya berinti pada masalah jiwa, pada masalah hati.
Sehingga perubahan untuk memeluk Islam secara benar adalah sebuah "hijrah" hati, yaitu mensucikan hati ke dalam Tauhid yang benar.
Banyak sekali ajaran-ajaran jawa yang menyangkut budi pekerti, kearifan dan juga kaitannya dengan penghormatan leluhur serta makhluk penunggu segala sesuatu di alam ini.

Adat jawa bisa berupa simbol-simbol atau keyakinan tentang ruh atau penunggu misalnya gunung, awan, sungai, laut atau apapun ada penunggunya.
Adat jawa banyak yang berhadapan langsung dengan hal-hal gaib, dalam bentuk santet, pelet, guna-guna atau apa saja yang berhubungan langsung dengan makhluk-makhluk gaib. Kesadaran tentang makluk gaib atau alam gaib sudah merata. seolah membicarakan realitas pasti akan terkait dengan hal-hal gaib, dan juga sebaliknya, membicarakan hal-hal gaib pasti akan berujung ke realitas.

Dalam ajaran Islam, jelas dan mutlak bahwa keyakinan adanya kekuatan seperti ini adalah syirik. Ini adalah mutlak, atau inti ajaran Islam itu sendiri. Ini adalah hal terpenting dalam Islam, hal terutama dalam akidah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun