Lagi Rame!

Mas Mohon Tunggu... Freelancer - yesterday afternoon a writer, working for my country, a writer, a reader, all views of my writing are personal

Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances— Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Monumen

29 Desember 2021 18:14 Diperbarui: 29 Desember 2021 18:31 223

Laporkan Konten

Laporkan Akun

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihat foto

https://pixels.com/

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia bersiap untuk menerima kematiannya. Namanya akan dibersihkan, katanya pada diri sendiri. Ini benar-benar satu-satunya jalan keluar yang bisa ia lihat.

Sebelum mereka mengalungkan kepalanya dengan seutas tali untuk eksekusi hukuman gantung, ia menengadah ke langit dan meneriakkan kata-kata ini: "Kejahatan apa yang kami lakukan atas namamu!"

Kata-kata itu bermain di kepalanya, ia memejamkan mata, dan ia mendengar suara tali dilepaskan. Kerumunan menjadi sunyi. Ia bisa mendengar suara mengalir deras melalui kerongkongannya ketika tiba-tiba---tidak ada apa-apa.