Mohon tunggu...
Khairil Hamdy
Khairil Hamdy Mohon Tunggu... -

A father of 4. A proud grandpa.\r\nMenyukai Matematika, Seni dan membaca berita olahraga dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Pisang Goreng Bumbu Pecel..., hm..hm.. Maknyus...

19 Mei 2011   05:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:28 2248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

[caption id="attachment_110579" align="aligncenter" width="622" caption="buatwanita.co.cc/edefix.rs"][/caption] PISANG GORENG Siapa yang tak kenal dengan pisang goreng? Wow..., hampir di tiap daerah di Nusantara ini jenis penganan ringan, meski tak sepenuhnya ringan, ini dapat ditemukan penjual pisang goreng. Sudah menjadi hukum alam (atau hukum ekonomi tepatnya), bila ada produsen pisang goreng, maka sudah dapat dipastikan ada konsumennya. Pisang goreng bahan utamanya tentu saja pisang. Menurut resep yang pernah saya baca, yang terbaik adalah pisang kepok yang belum terlalu matang. Dipotong memanjang seperti lalu dibentuk seperti kipas, dilumuri tepung lalu dicemplungkan dalam minyak panas. Tepungnya juga macam-macam. Tapi dalam satu resep yang saya dapat di internet, katanya lebih enak pakai tepung tempura yang dapat dibeli di super market, lalu dicampur dengan tepung beras. Semuanya tergantung selera. Mungkin dari seringnya membuat pisang goreng, Anda telah menemukan sendiri tepung yang pas dengan selera keluarga. Di Jakarta dan wilayah Jabodetabek, pisang goreng dapat ditemukan dimana saja. Dari penjual gorengan yang menggunakan pikulan, yang berkeliling kampung melalui gang-gang kecil; pedagang gorengan yang menggunakan gerobak yang mangkal di kaki lima atau bahkan di restoran-restoran terkenal. Dari sekian banyak, yang terkenal adalah Pisang Goreng Pontianak. Demikian banyaknya hingga kita tidak tahu mana yang asli Pontianak. Ah, itu tidak penting. Yang penting UENAK..., apalah artinya sebuah nama. [caption id="attachment_110580" align="alignleft" width="320" caption="ayomasa.blogspot.com"][/caption] PECEL Pecel juga banyak ditemukan di Nusantara, terutama di Sumatera dan Jawa. Pecel Madiun rasanya yang paling terkenal. Sama juga dengan pisang goreng, pecel dapat ditemukan di mana saja. Dari pedagang keliling hingga restoran terkenal. Bahkan sekarang lebih mudah membuatnya, bumbu pecel dapat dibeli di super market dengan harga terjangkau. Ibu-ibu yang tidak tahu cara membuatnya, cukup membeli bumbu jadi. Tinggal ditambah air hangat, jadilah bumbu pecel. Sayuran bisa bermacam-macam. Kacang panjang, daun singkong, bayam atau sayuran apa pun yang disukai dapat ditambahkan. Bagi saya sendiri, pecel yang paling enak adalah pecel yang dulu sering saya nikmati ketika masih kecil. Bumbu pecelnya diulek sendiri. Nama penjualnya Wak Asmari, sehingga pecelnya dulu terkenal dengan nama pecel Wak Asmari. Wak Asmari sendiri adalah nenek-nenek dengan penampilan khas. Giginya hanya satu, tepat di bagian depan mulutnya. Jangan menganggap remeh pecelnya. Hm..., bumbu yang diuleg sendiri itu membanjiri piring tempat sayurannya, sehingga sayurannya tertutupi oleh bumbu yang sangat lezat itu. Demikian enaknya, sampai saya sekarang yang mungkin sudah seumuran dengan Wak Asmari dulu, tetap merasa bahwa pecelnya adalah pecel yang paling enak. Tak ada bandingannya. PISANG GORENG BUMBU PECEL Pisang goreng biasanya dinikmati dengan secangkir kopi atau teh. Sore atau malam hari. Apalagi ketika hujan gerimis. Wow..., nikmat. Tapi pisang goreng bumbu pecel? Saya sendiri tidak ingat kapan persisnya mulai menyukai pisang goreng bumbu pecel ini. Tapi sampai sekarang, itulah cara menikmati pisang goreng yang paling sensual. Rasa pisang yang manis dipadu dengan sedikit pedas yang berasal dari bumbu pecel, luar biasa. Ditambah lagi dengan tekstur dan rasa kacang dari bumbu pecel, luar biasa sensasinya. Kalau tidak percaya, silakan coba. Anda akan merasakan sensasinya. Hm....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun