Dalam tradisi jawa, kita pasti mengenal kue yang satu ini. APEM. Kue yang terbuat dari tepung beras yang didiamkan semalam dengan mencampurkan telur, santan, gula dan tape serta sedikit garam ke dalam adonan hingga akhirnya dipanggang dengan cetakan berbentuk bulat pipih.
Tapi apakah anda yakin kalau kue ini asli jawa? Atau asli Indonesia? Jangan juga kita marah kalau nanti ada negara lain yang mengklaim kue yang satu ini.
Latar belakang budaya yang sama kadang menyebabkan suatu perselisihan. Dimana kita punya Nasi Lemang, Rendang, Opor Ayam, Putu Mayang (di Malaysia dinamakan dengan Putu Mayam). Malaysia pun punya itu semua. Dan darimana sebenarnya makanan itu berasal, itu kadang bisa memicu persoalan menjadi besar.
Begitu juga Kue Apem. Dari dahulu saya yakin sekali, kalau Kue Apem itu adalah kue asli Indonesia, khususnya Jawa. Karena kue ini sering hadir di banyak acara. Acara upacara yang diselenggarakan oleh Keraton di tanah Jawa hingga untuk selamatan orang meninggal. Tetapi akhirnya saya berfikir ulang setelah saya diundang makan malam oleh seorang teman yang berasal dari India.
Mereka sekeluarga menghidangkan kue “Dosa” yang dinikmati dengan kari kambing. Kue ini rasanya sama dengan apem. Tetapi bentuknya lebih tipis dan lebar. Saat saya mengatakan padanya kalau di Indonesia khususnya di Jawa, saya sering makan kue sejenis ini mereka kaget. Dan saya mengatakan kalau di Jawa namanya Apem. Dan gantian saya yang kaget mendengar penjelasannya. Karena dia bilang di India juga ada kue lainnya, cara membuatnya seperti Dosa ini, tapi agak kecil dan tebal di bagian tengahnya. Dan namanya Appam. Bahan-bahan yang digunakan juga sama dengan Apem dari Jawa. Walau di India, kue Appam ini ternyata banyak sekali variasinya.
Karena penasaran, sepulang dari makan malam di rumah mereka, saya langsung berburu informasi di internet. Saya cari tentang Apem, Dosa dan Appam.
[caption id="attachment_308564" align="alignnone" width="300" caption="apem"][/caption]
Apem. Saya menemukan sedikit informasinya dari website Dinas Kebudayaan Propinsi DIY. http://tasteofjogja.org/web/IDA/detailbud.asp?idbud=161 Apem biasa hadir pada upacara Tinggalan Dalem yang berupa Ambengan. Ambengan ini terdiri dari bermacam-macam makanan dan salah satunya Apem. Apem disini bermakna kemantapan hati Sri Paduka Paku Alam dalam menyembah Tuhan Yang Maha Esa dan memelihara untuk keselamatan negara dan rakyatnya
[caption id="attachment_308566" align="alignnone" width="300" caption="dosa"][/caption]
Dosa. Saya menemukan informasi mengenai Dosa di http://en.wikipedia.org/wiki/Dosa Jika dilihat sekilas bentuknya memang seperti crepes, tetapi rasanya sama dengan Apem yang ada di Jawa. Dan Dosa sendiri telah ada sejak abad keenam sebelum masehi. Sedangkan di Malaysia dan Singapura, kue ini dikenal dengan nama thosai.
[caption id="attachment_308567" align="alignnone" width="220" caption="appam"][/caption] [caption id="attachment_308651" align="alignnone" width="300" caption="appam diunduh dari bestindianspices.com (menjawab penasarannya mbak Siti Palembang) "][/caption]
Selanjutnya adalah Appam. Saya menemukan informasi mengenai ini di http://en.wikipedia.org/wiki/Appam Ada 7 macam Appam yang bisa ditemui. Salah satunya adalah Appam yang sama dengan Apem. Di Tamil, Appam ini digunakan untuk persembahan dalam upacara Hindu, yaitu persembahan untuk Dewa Ganesha.
Mengetahui hal ini saya jadi sedikit ingat sejarah. Dulu banyak pedagang dari Gujarat, India yang datang ke Indonesia. Yang akhirnya membawa kebudayaan mereka. Ada cerita Mahabaratha, Ramayana hingga bahasa Sansekerta.
Saya jadi berfikir ulang, jangan-jangan Kue Apem ini juga berasal dari sana?
Kalau menurut anda bagaimana?
#thanks for Babu Suresh and family for the tasty dosa# 30102010
*gambar-gambar saya ambil dari wikipedia dan nj.com, bestindianspices.com dan difa-difa.blogspot.com, karena tidak enak hati jika saya mengabadikan gambar saat diundang makan malam#
