Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pengalaman Utang Puasa Ramadan Sebanyak 18 Hari Sebab Menyusui

25 Maret 2024   20:06 Diperbarui: 25 Maret 2024   20:32 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang bayi yang sedang minum ASI melalui botol. (Sumber : Freepik via nu.or.id)

Ibu menyusui sebaiknya tidak merasa bersalah berlebihan. Mengingat setiap ibu dan bayi memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda. Maka, perlunya mencari tahu penyebab persoalan kesehatan misalnya melalui komunikasi dengan orang tua yang lebih berpengalaman, sesama ibu menyusui, dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.

Pengetahuan mengenai puasa yang dilakukan dapat membahayakan itu bisa didapatkan dengan dasar kebiasaan sebelumnya, keterangan medis, ataupun dugaan kuat.

2. Tetap fokus pada upaya penyembuhan.

Beberapa upaya penyembuhan dapat ditempuh melalui meningkatkan kemampuan literasi terutama pengetahuan tentang puasa pada ibu menyusui dalam pandangan Islam dan kesehatan. Agar hal demikian tidak terulang dan sebagai upaya preventif berikutnya.

Selain itu, ibu menyusui perlu untuk selalu memperhatikan kesehatan dirinya dan anaknya. Jika dirasa masih kuat untuk berpuasa ini sangat dianjurkan. Namun, jika di tengah pelaksanaan puasa itu terdapat persoalan kesehatan, perlu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis misalnya dokter atau bidan.

3. Segera mengganti utang puasa.

Tetap ingat kewajiban kita untuk mengganti utang puasa selama bulan Ramadan. Penggantian puasa dapat dilakukan di luar bulan Ramadan dengan jumlah puasa yang diganti menyesuaikan dengan jumlah puasa yang ditinggalkan selama bulan Ramadan. Terdapat waktu 11 bulan yang dapat digunakan untuk mengganti puasa. Karena kondisi masih menyusui, maka setidaknya berkomitmen agar sebelum memasuki bulan Ramadan di tahun berikutnya utang puasa telah dilunasi.

4. Tidak egois dan ikhlas menjalaninya.

Tidak egois dalam mengambil keputusan ingin tetap berpuasa atau dibatalkan dengan pertimbangan kondisi kesehatan. Jangan khawatir jika menjadi bahan pembicaraan orang lain. Toh, semua ini juga demi kebaikan ibu dan bayi.

Oleh sebab itu, ibu menyusui sebaiknya menerima keadaan dengan ikhlas disertai ikhtiar untuk senantiasa sehat. Misalnya, untuk meringankan sembelit melalui upaya mengonsumsi lebih banyak cairan dan makanan berserat serta berolah raga secara teratur.

5. Bersyukur, berbaik sangka, dan berdoa kepada Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun