Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Ketahui 7 Tanda Tangki Cinta Anak Sudah Habis

22 Februari 2024   20:39 Diperbarui: 24 Februari 2024   13:14 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenali tanda perubahan emosi pada anak. (Dok iStock/Aleksej Sarifulin via parapuan.co)

Keharmonisan dalam keluarga juga memengaruhi keadaan dan perasaan anak. Seiring bertambahnya usia anak, kecerdasan emosionalnya semakin berkembang dan anak semakin sensitif.

Gejolak emosi tertuang dalam perilaku yang berbeda-beda. Ada yang terekspresikan dengan tantrum sejadi-jadinya. Bahkan ada pula anak yang lebih memilih diam seribu bahasa. Seolah sudah menyerah dengan kondisi yang dihadapinya. 

Kondisi demikian sungguh sangat memprihatinkan. Selain akan berpengaruh pada prestasi belajarnya, anak rentan menjadi pribadi yang pendiam dan pemurung.

Sebelum menjadi sebuah persoalan yang besar, maka orangtua sebaiknya memperbaiki cara berkomunikasi dengan anak. Tunjukkan cinta tanpa syarat dari orangtua terhadap anak setiap harinya. Demikian untuk bisa memulihkan anak dari kesepiannya yang berujung pada kemurungan.

Koneksi baik dengan anak

Anak butuh "terkoneksi" dengan baik terhadap orangtuanya. Anak nampak "nakal" bukan berarti ia marah sebenar-benar marah melainkan ingin terhubung kembali secara emosional dengan orangtua.

Jika orangtua benar-benar tiada waktu atau sedang di fase sedang sibuk-sibuknya dengan urusan pekerjaan atau yang lainnya, maka ada baiknya tidak melupakan untuk tetap menyapa dengan hangat buah hati. Baik itu berkabar secara virtual melalui gawai maupun dengan cara yang lain.

Pelukan hangat dari orangtua terhadap anak sangatlah memiliki pengaruh positif terhadap kesehatan psikisnya. Pelukan orangtua adalah bentuk perwujudan ikatan emosional yang terpintal kembali. Jangan sampai orangtua melewatkan tumbuh kembang anak di masa-masa keemasannya.

Bahkan ada seseorang yang menyatakan bahwa sering-seringlah memeluk anak sebelum ia menolak untuk dipeluk (beranjak dewasa).

Sebenarnya banyak sekali cara-cara sederhana orangtua yang bisa menguatkan koneksi terhadap anak. Misalnya, langsung menjawab atau merespon saat anak memanggil atau bertanya kepada orangtua sehingga anak merasa diakui keberadaannya. Kelak, anak akan berperilaku demikian pula karena orangtua sudah memberikan contoh yang baik.

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun