Berikut penulis sampaikan 7 tanda tangki cinta anak sudah habis beserta cara orangtua mengisi ulang baterai kasih anak hingga penuh.
1. Mudah marah, rewel, dan menangis.
Karena tangki cinta anak yang "semakin menipis", anak meluapkan gejolak emosinya melalui amarah yang terkadang tanpa sebab musabab, sering rewel, dan mudah sekali menangis. Pada usianya yang belia, emosi masih labil dan belum bisa mengendalikan sepenuhnya.
Anak merasa terabaikan dan merasa tidak mendapatkan perhatian penuh oleh orangtuanya. Maka, sebaiknya orangtua menghadapi tangisan anak dengan bijaksana dan tidak tersulut emosi.
Pada kondisi yang sudah tenang, tanyakan suasana hatinya. Barangkali anak akan bercerita apa yang ada dalam pikiran dan lubuk hatinya yang terdalam. Hargai ucapannya serta berikan nasihat dengan bahasa yang paling sederhana dan mudah dimengerti sesuai dengan usianya.
2. Gelendotan atau terus-menerus nempel orangtua.
Ada kalanya anak merasa intensitas quality time bersama orangtuanya sangat kurang. Maka tanpa berbasa-basi, anak menunjukkan sikap seolah ingin terus-terusan mbuntut orangtuanya kemanapun pergi.
Akan semakin repot dan memprihatinkan jika kedua orangtuanya harus berangkat kerja dengan kondisi anak demikian. Suasana hati orangtua pun semakin tidak tenang.
Sikap orangtua tidak lantas hanyut dalam situasi. Orangtua sebaiknya mengambil sikap tegas tanpa harus menggunakan kata-kata yang menyakiti perasaan anak.
Nah, sejalan dengan hal tersebut, bukan berarti anak yang manja terhadap orangtuanya memiliki tangki cinta yang penuh. Anak manja ujung-ujungnya orangtua yang disalahkan, bisa jadi karena pola pengasuhan yang tidak tepat.