Mohon tunggu...
Khusnul Zaini
Khusnul Zaini Mohon Tunggu... Pengacara - Libero Zona Mista

Menulis Semata Mencerahkan dan Melawan ....!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pandemi Covid-19: Revitalisasi atau Membangun Peradaban Baru?

27 Februari 2021   02:31 Diperbarui: 5 Mei 2021   01:02 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kasus pandemic Covid-19 telah memporak porandakan tatanan dunia. Seluruh pemerintah dan warga dunia menghadapi masalah sama, menyelamatkan warga dan diri masing-masing memutus sebaran Covid-19 hingga menemukan vaksin penawar.

Kebanggaan status sosial kehidupan modern, hingga penegasan kasta-kasta secara individu maupun kelompok, menjadi tiada arti lagi. Saat ini, peroses berkehidupan manusia dimanapun berada serba tidak menentu.

Dr Daszak sebagai Presiden Eco Health Alliance, salah satu anggota tim peneliti yang dikirim Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengungkap asal usul Covid-19 di Wuhan, China, mengaku menemukan data yang belum pernah dilihat sebelumnya.

Tim peneliti WHO ini, bahkan menyatakan optimistis segera menemukan petunjuk penting yang bisa menjelaskan asal usul Covid-19.

"Apa yang harus dilakukan, dan bagaimana cara merespon fenomena social-ekonomi-politik-budaya yang sedang berimbas terhadap peradaban manusia secara global saat ini?"

Relevan untuk dikritisi, karena ciri peradaban mensyaratkan adanya wilayah/ruang, berlakunya system pemerintahan dengan aturan hukumnya, penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi, keberadaan masyarakat dengan strata sosialnya, hingga berbagai aktivitas dan budayanya menuju kehidupan yang sempurna.

Selama ini, ditengarai pemicu perubahan peradaban dunia, cenderung dipengaruhi factor perimbangan kekuatan ekonomi dan militer antar negara, dan faktor kemajuan dan penguasaan tehnologi negara tertentu.

Ahli sosiologis Jerman, Aflred Weber mengemukakan bahwa peradaban itu mengacu kepada suatu pengetahuan praktis dan juga intelektual, serta suatu kumpulan cara yang bersifat teknis yang difungsikan untuk mengendalikan alam.

Bangunan teori peradaban di atas, bisa berarti cara pencapaiannya mengharuskan ada proses transaksional antar individu maupun kelompok melalui komunikasi dan interaksi secara sadar dan terencana, disertai komitmen secara tertulis maupun secara konvensi.

Pemahaman ini, pemaknaannya bisa menjadi pemantik tindakan inviltrasi dan ekspansi budaya kepada negara bangsa lain, yang mampu ditaklukkan dengan tawaran alternatif prilaku hidup baru, dengan stigma peradaban masyarakat modern.

"Symbol kekuatan dan penguasaannya, diwujudkan dengan parade pengendalian pasar produk hasil tehnologi ciptaanya. Apabila tahapan itu berhasil dilakukan, maka saat itulah proses perubahan peradaban suatu negara-bangsa dimulai"

Kehancuran maupun perubahan peradaban itu, sejatinya telah dikritisi Arnold Joseph Toynbee, sejarawan Inggris melalui bukunya berjudul A Study of History, berisi penyelidikan secara sejarah tentang asal usul, perkembangan, dan kehancuran beradaban besar.

Penelitiannya meliputi jejak pertumbuhan, kemunduran dan kehancuran peradaban, yang menurutnya pertumbuhan adalah proses tantangan, jawaban dan keberhasilan masyarakat, dan semua itu bergantung cara mereka menjawab tantangan kemanusiaan dan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun