Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Belenggu Diri

28 November 2020   23:32 Diperbarui: 28 November 2020   23:34 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penat diri menumpuk dalam fikiran. Membuyarkan konsentrasi, luluhkan fokus dan pandangan. Dunia ini jumud, serasa bersarang dalam tempurung. Ah, aku tak tahu 

Tak ada yang mengerti, tak ada yang bisa mengobati, semua menumpuk kian hari. Bagai bom waktu yang menanti. 

Kau hanya bisa menerka. Kau hanya memandangi saja. Tanpa ucap tanpa kata. Semua hanya sia-sia belaka. 

Aku menanggung diri. Dalam keterpurukan yang tak berdaya. Dalam sepi yang kian menyelimuti. 

Siapa yang bisa mengurai solusi. Siapa yang bisa obati. Penat yang terus mengikat bak tali yang kian kuat, membelenggu diri, mematikan rasa dan hati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun