Penat diri menumpuk dalam fikiran. Membuyarkan konsentrasi, luluhkan fokus dan pandangan. Dunia ini jumud, serasa bersarang dalam tempurung. Ah, aku tak tahuÂ
Tak ada yang mengerti, tak ada yang bisa mengobati, semua menumpuk kian hari. Bagai bom waktu yang menanti.Â
Kau hanya bisa menerka. Kau hanya memandangi saja. Tanpa ucap tanpa kata. Semua hanya sia-sia belaka.Â
Aku menanggung diri. Dalam keterpurukan yang tak berdaya. Dalam sepi yang kian menyelimuti.Â
Siapa yang bisa mengurai solusi. Siapa yang bisa obati. Penat yang terus mengikat bak tali yang kian kuat, membelenggu diri, mematikan rasa dan hati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!