Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menantimu

21 November 2020   23:09 Diperbarui: 21 November 2020   23:51 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gemericik air di tengah sunyi. Tak ada angin tak ada kabar yang menghampiri. Aku masih setia menanti. Disini, sendiri. 

Hari berputar, memudar janjimu saat itu. Entah kau masih ingat atau sudah melupakanku. Begitu saja. Tanpa kabar hingga kini. Ya, hingga lapuk usiaku, hingga semua berubah memandangiku. 

Untukmu yang pernah mengikat janji. Sudah tak ada lagikah rasa, atau wujudmu hilang entah kemana? 

Entah kenapa begitu setianya aku menunggumu. Begitu yakinnya diri ini memegang janji manismu. Atau terlalu bodohnya aku, berharap besar akan hadirmu? 

Menantimu, sampai tutup usia, ku kan setia menunggumu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun