Mohon tunggu...
Khosyi AbiyyuAthallah
Khosyi AbiyyuAthallah Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswa

Berhenti Menyalahkan Segalanya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Nuklir Korea Utara sebagai Instrumen Diplomasi Politik Internasional

2 Desember 2021   01:57 Diperbarui: 2 Desember 2021   02:02 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika misil–misil tersebut dilengkapi dengan nuklir sebagai hulu ledaknya, maka bisa dijadikan senjata pemusnah massal. Pada saat tahun 2004 KoreanUtara telah melakukan uji coba terhadap nuklirnya yang ketiga setelah sebelumnya telah melakukan uji coba pada tahun 1993 dan 1998.

Saat ini, di wilayah Hamgyong, Korea Utara Kembali melakukan pengetesan Taepodoong-II yang memiliki daya ledak sekitar 15 kilo ton TNT. Senjata ini, secara sebentar seperti mendekati daya ledak bom Hiroshima pada tahun 1945. 

Selain itu, atas klaim keberhasilanya dalam melakukan uji coba  nuklir tersebut, Korea Utara telah mendapat tekanan dari dunia Internasional untuk meninggalkan program persenjataan nuklirnya. Uji coba nuklir tersebut dinilai dapat mengancam ketentraman dan stabilitas keamanan negara–negara Internasional. 

Oleh karena itu, beberapa negara seperti Amerika serikat dan negara–negara sekutunya dikawasan Asia Timur meminta kepada Dewan Keamanan (DK) PBB agar segera menjatuhkan sanksi bagi Korea Utara Pyongyang juga didesak banyak pihak untuk ikut bergabung ke dalam kesepakatan Non-Proliferasi Nuklir (NPT) (Faiz, 2006). Pyongyang juga didesak banyak pihak untuk ikut bergabung ke dalam kesepakatan Non-Proliferasi Nuklir (NPT) (PRATIWI, 2013)

Seperti yang kita ketahui dengan seiring adanya dinamika politik internasional dan perkembangan, masalah krisis nuklir yang dialami Korea Utara telah bergerak dari tahun 1990. Meskipun pada saat itu jika kita lihat yang dimana dunia internasional pada saat itu belum percaya dengan adanya masalah tersebut. 

Korea Utara dinyatakan berhasil melakukan uji coba nuklirnya pada tanggal 9 Oktober 2006, diujinya nuklir tersebut di dalam terowongan yang berlokasi di pantai timur, kemudian menimbulkan sebuah ledakan gempa yang berkekuatan sekitar 4.2 Mb (body wave magnitude) yang mengakibatkan banyaknya protes dari negara-negara sekitarnya, seperti Korea Selatan dan Jepang.


Sejak tahun 1970 telah meningkatnya ketegangan pada Asia Timur dari perjalanan Korea Utara dalam mengembangkan senjata nuklirnya. Pada akhirnya Korea Utara meluncurkan roket dari Musudan-ri dan sebuah fasilitas militer korea utara yang berada di pesisir timur. Korut menganggap bahwa dengan adanya peluncuran roket ini termasuk misil dari penempatan satelit komunikasinya dianggap sebagai tipuan oleh Amerika Serikat dan Jepang. Kedua negara ini meyakini bahwa dibalik alasan itu Korea Utara hanya menguji hasil pengembangan daya jangkau peluru yang diperkirakan hingga mencapai wilayah Alaska.

Ada tiga alasan Korea Utara menggunakan nuklir sebagai instrument diplomasi terhadap internasional. Yang pertama ialah rezim survive karena Korea Utara menganggap efek mencega Dari sebuah serang nuklir yang akan mempertanggung jawabkan kelangsungan hidup rejim Pyongyang yang tidak lain ialah  rejim komunis yang masih ingin menonjol di bumi. 

Dan selain itu untuk mempertahankan nuklirnya korea utara demi melindungi keamanan rejim komunisnya dari agresi militer Amerika Serikat yang dianggap sebagai suatu ancaman. Nah dengan cara ini korea utara dapat mengancam balik negara amerika serikat beserta sekutu sekutunya.

Dan yang kedua dikarenakan masalah ekonomi. Karena program nuklir korea utara menggunakan nuklirnya sebagai instrument diplomasi agar mendapat bantuan pada bidang ekonomi. 

Korea Utara memberikan konsensi berhenti sementara program nuklirnya yang dilakukan berupa dengan imbalan bala bantuan berupa bahan bakar dan makanan dari Korea Selatan dan China. Dengan adanya pengmbangunan pada nuklir di Korea Utara oleh pihak tetangga Korsel dan Jepang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun