Mohon tunggu...
Khoriana Khusnul Khotimah
Khoriana Khusnul Khotimah Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (24107030105)

masih belajar.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Bebek Kebanggaannya Warga Jogja, Mau Cobain?

9 Juni 2025   22:20 Diperbarui: 10 Juni 2025   21:58 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Sebagai seorang pecinta bebek garis keras, keinginan untuk menyantap olahan bebek bisa muncul kapan saja, tanpa aba-aba. Hari itu, saya sedang mengidam-idamkan bebek goreng yang renyah di luar namun lembut di dalam, lengkap dengan sambal pedas yang bisa bikin lidah bergoyang. Masalahnya, saya sedang tidak punya teman makan dan, jujur saja, rasanya malas kalau harus makan sendiri.

Akhirnya, saya membuka grup chat kecil bersama dua teman dekat saya, Gita dan Rahma. Tanpa basa-basi, saya ketik:
"Git, Ma, mau gak makan bebek?"
Tak lama kemudian, Rahma membalas, "Bebek mana?"
Saya jawab singkat, "Di Bebek Slamet yang Gejayan."
Gita pun langsung merespons, "Oke, boleh. Langsung ketemu di sana aja ya, sekalian nanti aku jemput Rahma."
Saya pun membalas dengan semangat, "Oke, siap!"

Tak menunggu lama, saya langsung mandi dan bersiap menuju lokasi. Warung makan Bebek H. Slamet by Waroeng Jogja yang ada di Jalan Gejayan memang salah satu cabang yang cukup populer dan strategis. Sesampainya di sana, saya langsung mencari tempat duduk di lantai bawah dan mengabari teman-teman saya lewat chat, "Aku udah sampai ya, langsung ke bawah aja."

Beberapa menit kemudian, Gita dan Rahma tiba. Kami pun duduk bersama dan langsung mulai memesan makanan. Hal menarik yang saya perhatikan, sekarang pemesanan makanan di warung ini sudah serba digital. Setiap meja dilengkapi dengan barcode yang bisa dipindai menggunakan smartphone. Setelah memindai, kita akan diarahkan ke menu online untuk memilih dan memesan makanan langsung dari ponsel. Pembayaran pun bisa dilakukan secara digital. Praktis sekali, bukan?

Sambil menunggu makanan datang, obrolan pun mengalir. Kami membahas berbagai hal, mulai dari tugas kuliah yang menumpuk, skripsi yang belum selesai-selesai, hingga curhat tentang kisah percintaan yang rumit namun lucu. Momen seperti ini memang jarang terjadi di tengah kesibukan masing-masing, jadi kami benar-benar menikmati waktu kebersamaan.

Tak berselang lama, makanan yang kami pesan mulai berdatangan satu per satu. Proses penyajiannya tergolong cepat. Salut untuk kecepatan layanan mereka. Begitu makanan tiba, refleks kami tentu saja langsung mengeluarkan ponsel dan memotret makanan dari berbagai sudut. Ini adalah langkah wajib sebelum makan, demi memenuhi kebutuhan story Instagram sekaligus "meracuni" para follower dengan visual menu yang menggoda.

Saya memesan Bebek Sambal Pecak dan tentu saja Ceker Bebek, menu favorit saya yang wajib banget dicoba. Sedangkan Gita dan Rahma memesan Bebek Goreng Original, yang katanya pedasnya menggugah selera.

Mari kita bahas soal rasa. Untuk Bebek Sambal Pecak yang saya pesan, rasanya benar-benar luar biasa. Daging bebeknya empuk, kulitnya renyah, dan bumbunya meresap sempurna. Sambal pecaknya juara! Perpaduan rasa pedas, sedikit asam, dan aroma rempah yang khas membuat setiap suapan jadi semakin nagih.

Tapi yang paling mencuri perhatian tetap si ceker bebek. Ya, ceker bebek di Bebek H. Slamet ini beda dari yang lain. Teksturnya lembut, bumbunya meresap, dan porsinya pas. Rasanya bikin saya ingin pesan seporsi lagi. Kalau kamu adalah pecinta ceker, tolong dicatat, kamu wajib cobain ini minimal sekali seumur hidup.

Teman-teman saya juga tampak puas dengan pilihan mereka. Gita bilang bebek gorengnya gurih dan tidak amis sama sekali, hal yang sering jadi kendala dalam olahan bebek. Rahma pun mengangguk setuju sambil terus menyendok sambal bawang ke atas nasi hangatnya. Katanya, pedasnya pas dan bikin semangat makan.

Setelah beberapa saat menikmati makanan, kami pun mulai memberi rating masing-masing menu. Rata-rata nilainya berada di angka 8 dari 10. Faktor penilaian kami antara lain rasa, tekstur, penyajian, kecepatan pelayanan, serta suasana tempat makannya. Dan ya, semuanya kami nilai cukup memuaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun