Pemanfaatan teknologi juga menjadi kunci dalam menghidupkan Ngabubu-Read. Saat ini, banyak buku digital dan artikel berkualitas yang dapat diakses secara gratis. Dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana berbagi rekomendasi buku, review bacaan, atau diskusi daring, Ngabubu-Read bisa menjangkau lebih banyak orang, terutama generasi muda yang akrab dengan teknologi digital.
Lebih lanjut, kebiasaan membaca harus dibangun sejak dini. Para orang tua bisa memperkenalkan Ngabubu-Read kepada anak-anak mereka dengan menjadikan aktivitas membaca sebagai bagian dari rutinitas keluarga selama Ramadan. Dengan cara ini, anak-anak akan terbiasa melihat membaca sebagai sesuatu yang menyenangkan dan bernilai.
Untuk menjadikan Ngabubu-Read sebagai gerakan yang berkelanjutan, dibutuhkan kesadaran kolektif bahwa membaca bukan hanya aktivitas individual, tetapi juga bagian dari pembangunan masyarakat yang lebih cerdas dan kritis. Ramadan sebagai bulan refleksi adalah momentum yang tepat untuk memulai perubahan ini. Dengan menjadikan membaca sebagai bagian dari ngabuburit, kita tidak hanya memperkaya diri sendiri, tetapi juga berkontribusi dalam revolusi literasi yang lebih besar.Â
Ramadan adalah bulan perubahan, dan perubahan paling fundamental dimulai dari pola pikir. Saatnya kita mengubah cara kita menghabiskan waktu dan mengisi pikiran dengan sesuatu yang lebih bermakna. Ngabubu-Read bukan sekadar alternatif ngabuburit, tetapi sebuah langkah nyata menuju masyarakat yang lebih literat dan berdaya pikir kritis.**
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI