Apresiasi yang datang dari diri sendiri atau internal sangat sederhana. Rasa bahagia, rasa syukur, atau rasa bangga ketika melakukan berbagai macam hal adalah wujud apresiasi diri yang datang dari diri sendiri. Perasaan-perasaan semacam itu sangat perlu untuk ditumbuhkan dan dimunculkan sebagai bentuk motivasi untuk lebih giat dan lebih bersemangat lagi.
Apresiasi diri yang datang dari sendiri bisa menimbulkan energi-energi atau pikiran positif yang dapat berdampak sangat baik untuk melanjutkan pekerjaan atau pencapian yang sedang dilakukan. Apresiasi diri yang datang dari diri sendiri pun bisa menimbulkan rasa percaya diri bahwa diri kita masing-masing memiliki hal "spesial" yang tidak dimiliki oleh orang lain. Rasa percaya diri semacam ini sangat perlu untuk ditanamkan dalam pikiran dan tentunya akan membawa kita untuk lebih giat dan semangat lagi.
Merasa diri kita sudah berhasil melangkah jauh, berhasil melewati berbagai macam rintangan, melalui hal-hal yang tidak mengenakan juga bentuk apresiasi diri yang datang dari diri sendiri. Sedikit flashback dengan kejadian-kejadian lampau dan menjadikan pembelajaran, kemudian menumbuhkan pikiran positif bahwa kita sudah berhasil melangkah jauh, tetap bertahan, dan sanggup berdiri tegap adalah wujud apresiasi diri yang datang dari diri sendiri.
Pada intinya, apresiasi diri yang datang dari diri sendiri adalah bentuk pikiran, emosi, atau perasaan positif yang datang dari diri kita. Pemikiran semacam itu perlu untuk terus ditanamkan dan ditumbuhkan dalam diri karena di saat pikiran postif terus tertanam dalam diri, energi yang dikeluarkan dan kegiatan yang dilakukan juga akan terus mengarah ke arah yang postif.
Hal yang terpenting adalah saat melakukan bentuk-bentuk apresiasi entah yang datang dari luar atupun datang dari diri sendiri, perlu adanya batasan dalam melakukan hal tersebut. Tidak boleh berlebihan dalam melakukan apa pun.
Sebagai contoh, bagi Anda yang suka nongkrong, bertemu dengan kawan merupakan salah satu bentuk apresiasi diri dan bisa menimbulkan energi positif. Akan tetapi, patut diingat semua yang berlebihan tidaklah baik. Cukup satu sampai dua jam bertemu dengan kawan-kawan kemudian kembali lagi ke rutinitas seperti biasa.
Begitu pula yang gemar berbelanja atau hobi makan, berlilah secukupnya ala kadarnya. Jangan sampai hasil kerja Anda selama satu bulan habis sekejap hanya karena Anda ingin memberikan apresiasi terhadap diri Anda. Bedakan antara apresiasi diri dengan nafsu.
Kita harus menanamkan dalam diri kita, bahwa apresiasi diri memang perlu dilakukan, tetapi dalam bentuk yang cukup dan wajar. Istirahat sejenak di dalam proses pengerjaan suatu perkerjaan pun adalah hal yang lumrah. Akan tetapi, tetap harus dalam porsi yang secukupnya. Jangan sampai, hanya karena embel-embel apresiasi diri, Anda menjadi bermalas-malasan. Hal itu tidak bisa dibenarkan dan jangan sampai Anda lakukan.
Apresiasi diri memang perlu dan sangat Anda butuhkan, tetapi tetap ingat batasan. Kemudian, di saat tubuh atau pikiran sudah kembali recharge, bersiaplah untuk menghadapi kehidupan kembali dengan semangat dan rasa bahagia yang telah tertanam dalam diri.