OLEH: Khoeri Abdul Muid
Tulisan ini bagian tak terpisahkan dari Evaluasi Diri Kompasianer (EDK) berikut: SATU, yang notabene EDK pada hari ke-12 menjadi Kompasianer, kemudian DUA, merupakan EDK saya pada hari ke-100 di Kompasiana dan TIGA, EDK saat tulisan saya mencapai angka 200 pada hari ke-175.
Kini, pada durasi hari ke-200 dengan tulisan ke-246 saya juga melakukan EDK yang ke EMPAT.
Angka-angka 100, 200 dan seterusnya hanyalah angka-angka bulat yang saya manfaatkan sebagai momentum baik saja.Tidak berpretensi apa-apa terkecuali berasumsi semakin banyak berinstrospeksi maka fainsyaalloh makin baik pula.
Perjalanan Kompasianer saya. Pada EDK satu, saya begitu euforia dengan rating, sehingga saya harus “memaksakan diri” untuk mempertimbangkan tulisan-tulisan saya dengan arus kuat berita, meski dengan begitu harus mengernyit lebih lekuk karena mungkin harus kontra dengan mood saya saat itu.
Pada EDKdua dan tiga, saya mencoba untuk menjadi diri saya sendiri. Bahkan saya memproklamirkan untuk mendown-grade diri dalam deskripsi profil saya dengan maksud agar orang menghargai tulisan saya bukan karena saya, melainkan karena isi tulisan itu sendiri.
Katanya: jangan lihat siapa yang bicara tapi lihatlah apa yang dibicarakan.
Pada EDK ke empat ini saya-pun meningkatkan target. Kritis adalah kepribadian yang hendak saya bumikan dalam tulisan-tulisan saya. Sebab dengan jiwa itu saya harapkan ada kemanfaatan lebih.
Dan, secara umum saya syukuri capaian menjadi Kompasianer hingga hari ini. Setidaknya saya menjadi semakin memiliki banyak teman pintar.
Dalam ber-Kompasiana yang terpenting bagi saya ialah alhamdulillah masih terus saja bisa belajar.
Sementara soal penilaian kwalitas dan kwantitas tulisan saya itu relatif saja. Berikut beberapa pembelajaran saya yang terubrikasi:
Demikian. Terimakasih dan salam.***