Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Infobesia

Bertugas di Gabus, Pati, Jateng. Direktur sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. Redaktur Media Didaktik Indonesia [MDI]: bimbingan belajar, penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah bereputasi SINTA. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Delapan Hewan yang Melindungi Kerajaan

20 September 2025   04:44 Diperbarui: 20 September 2025   04:17 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi by kam/ai

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Di sebuah kerajaan yang sering dilanda bencana, Raja memanggil delapan (hasta) hewan penjaga yang paling kuat di negerinya. Kedelapan hewan itu adalah: Gajah (dwipangga) yang perkasa, Naga (sarpa) yang bijaksana, Ular yang lincah, Buaya (bajul) yang ganas, Kadal (menyawak) yang cepat, Tokek (tekek) yang waspada, Ular Python (ular sawa) yang kuat, dan Badak (brahma) yang berani.

Raja memberikan mereka tugas untuk menjaga delapan penjuru mata angin, melindungi kerajaan dari delapan jenis bencana (bebaya) yang sering datang. Namun, ada masalah: kedelapan hewan ini tidak akur. Mereka saling merendahkan dan bersaing.

"Aku yang paling kuat," seru Gajah sambil menghentakkan kakinya. "Tidak ada yang bisa menandingiku!"

"Kekuatan bukanlah segalanya," bantah Naga. "Aku yang paling bijaksana. Kekuatanku ada pada racun dan pengetahuanku."

Buaya hanya diam di air, menertawakan mereka. "Kalian bicara, aku bersembunyi. Kekuatan sejati adalah kejutan, bukan pameran."

Para hewan lain pun berdebat. Mereka tidak bisa bekerja sama, dan akibatnya, kerajaan tetap dilanda bencana. Bencana banjir datang dari utara, kebakaran dari timur, penyakit dari selatan, dan badai dari barat.

Raja sangat sedih. Ia akhirnya memanggil seorang Maharsi (pendeta agung) untuk meminta nasihat.

"Tuanku Raja," kata sang Maharsi. "Para hewan itu seperti delapan nafsu di dalam diri manusia. Jika mereka tidak bisa bersatu, mereka akan saling menghancurkan, bukan melindungi. Mereka harus menyatukan kekuatan, bukan memisahkannya."

Raja pun kembali kepada para hewan. "Aku tidak memintamu untuk menjadi yang terkuat, terbijak, atau tergagah. Aku memintamu untuk menjadi satu. Gabungkan semua kekuatan dan kebijaksanaanmu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun