Sahid menunduk, hatinya bergejolak. Ia merasa segala dosa dan aibnya terbuka di hadapan sang guru.
"Aku... aku bukan orang baik, Kiai," suaranya bergetar. "Orang-orang membenciku. Bahkan ayahku sendiri mengusirku."
Sunan Bonang menatapnya dengan mata penuh kasih.
"Ketahuilah, Sahid. Tidak ada yang benar-benar hina jika ia mau bertobat. Air yang keruh pun bisa jernih bila terus dialiri."
Kata-kata itu menghunjam. Untuk pertama kalinya, Raden Mas Sahid merasakan harapan.
Ia menunduk, menitikkan air mata.
"Kiai... ajari aku. Bimbing aku menemukan jalan itu."
Sunan Bonang mengangguk, lalu mengangkat tangan memberi isyarat.
"Mulai hari ini, engkau bukan lagi Raden Mas Sahid yang dikenal sebagai pembuat onar. Engkau akan belajar menjadi manusia baru. Jalan ini berat, tapi cahaya ada di ujungnya."
Di padepokan itu, langkah pertama Sahid sebagai pencari kebenaran pun dimulai.
BERSAMBUNG KE Episode 4 -- Ujian Pertama di PadepokanÂ
Disclaimer: Cerbung Sahid "Mbrandhal" adalah karya fiksi yang terinspirasi dari kisah Raden Mas Sahid/Sunan Kalijaga. Seluruh alur, dialog, dan detail dramatik merupakan imajinasi penulis sehingga tidak dimaksudkan sebagai catatan sejarah otentik maupun representasi fakta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI