Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Infobesia

Bertugas di Gabus, Pati, Jateng. Direktur sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. Redaktur Media Didaktik Indonesia [MDI]: bimbingan belajar, penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah bereputasi SINTA. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kuryokalangan dalam Legenda dan Sejarah

16 November 2024   21:16 Diperbarui: 16 November 2024   21:24 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggajaya pun demikian, berpangkat Ki Gedhe Kalangan.

Pada tahun 1627 Ki Tiguna wafat. Dan, tampuk pemerintahan Desa Kuryo digantikan oleh anaknya, yakni Tiguna II dan selanjutnya berestafet ke keturunannya, yaitu Tiguna III hingga tahun 1722M.

Sejak 1722-1810M kepemimpinan desa Kuryo dipangku oleh Petinggi Kasat, kemudian tahun 1810-1843M Petinggi Kalidin, tahun 1843-1902M Petinggi Kasman. Dan, pada tahun 1902M, oleh Petinggi Krama Rajiman.

Sementara itu Desa Kalangan dipimpin oleh Ki Anggajaya. Dan, terakhir hingga pada tahun 1902M dijabat oleh Petinggi Sondo.

Desa Kuryokalangan Sebagai Desa

Pada tahun 1902M Sondo, Petinggi Kalangan wafat. Tapi oleh Wedana Gabus ---pada saat itu Gabus berkedudukan sebagai kawedanan--- kekosongan jabatan petinggi Kalangan tidak diisi. Tapi justru pada tahun 1902M itu pula Wedana Gabus malah memensiunkan dini Petinggi Desa Kuryo, Krama Rajiman yang praktis baru 100 hari menjabat.

Wedana Gabus berkehendak menggabungkan (memarger) desa Kuryo dan desa Kalangan, menjadi desa Kuryokalangan. Sementara itu desa Kuryo dan desa Kalangan turun status menjadi dukuh Kuryo dan dukuh Kalangan.  

Pada tahun 1902M itu pula diselenggarakan pemilihan petinggi untuk desa 'baru', desa Kuryokalangan. Calonnya ada tiga. Yakni pertama, Kadiman yang merupakan paman mantan Petinggi Kuryo, Krama Rajiman. Kedua, Kiso dari Kalangan. Dan, Kurdi, adik Kiso.

Pemilihannya dilakukan dengan teknik 'buntutan', yaitu memilih dengan cara baris di belakang calon yang didukung. Sementara itu pemilih atau yang punya hak memilih (hak pilih aktif) adalah kepala keluarga yang punya bakon (sawah hak milik).

Pada awalnya Kadiman menang. Tetapi melihat keadaan itu Kurdi kemudian mengundurkan diri. Sehingga para pemilihnya bubar pindah pilihan. Dan, Kiso, kakaknya pun berbalik unggul. Maka tercatatlah petinggi pertama desa Kuryokalangan ialah Petinggi Kiso.

Pada tahun 1936 Petinggi Kiso wafat. Kemudian diadakan calonan petinggi yang hanya diikuti oleh 2 kandidat, yakni Dero dan Sadiyo, adik almarhum Petinggi Kiso. Dimenangkan oleh Sadiyo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun