Mohon tunggu...
Khodijah
Khodijah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis 12 Buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gelisah Itu Kita

7 September 2023   08:37 Diperbarui: 7 September 2023   08:49 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelisah Itu Kita

Menyadari keraguan akan pertanyaan-pertanyaan yang tidak begitu dimengerti dan tidak ditemukan suatu jawaban. Hal itu bukanlah suatu kekonyolan.

Salahsatunya itu menunjukan bahwa, diri yang terbatas, mencoba memahami atas ketidak terbatasan. Maka biarkan saja seseorang bertanya, biarkan seseorang dengan ketidak mengertiannya, biarkan ia dengan harap-harap cemasnya.

Dalam menjalani kehidupan ini, disadari ataupun tidak, setiap orang memiliki permasalahan ataupun kegamangan rasa yang tidak begitu dimengerti olehnya.

Dan itu tidak untuk dihindari, karena harap cemas itu merupakan kelayakan. Artinya ada sebagian yang merasakan hal itu. Agar tidak selalu  merasa aman. Karena keamanan itu sendiri tanpa disadari merupakan keterjebakan.

Tapi bagaimana sebuah permasalahan ataupun sesuatu yang tidak dimengerti bisa diterima dan disadari, tanpa merugikan siapa pun juga.

Masalah yang dialami manusia begitu kompleks, sehingga cara penanganannyapun dibutuhkan pengetahuan dan sikap bijak.

Sebuah permasalahan dapat dikaji dan diteliti, hingga kehadirannya tidak lain untuk memandaikan, dan untuk hidup seseorang lebih berkwalitas. Sehingga baik dalam keadaan bermasalah, ataupun keadaan aman, keduanya tetap harus diantisipasi.

mungkin juga tanpa disadari, pertanyaan yang tidak dimengerti tersebut sebenarnya diri ingin mencari jalan dalam peningkatan diri. Sampai benar-benar bahwa ia memang mengerti dan memahami apa yang dicarinya.

Jadi tidak setiap pertanyaan memiliki jawabannya. Tidak setiap permasalahan, dapat dijelaskan secara logika. Karena itu pertannyaan atas ketidak mengertian tersebut membuat penulis tidak memotong beberapa pemikiran logikanya yang kritis. Namun rasa ingin tahu membuatnya selalu mencari dengan harap-harap cemas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun