Mohon tunggu...
Khodijahpwkuniversitasjember
Khodijahpwkuniversitasjember Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Suka mencoba hal baru terutama hal baru yang membuat diri sendiri tertantang.

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Kemacetan di Surabaya Tiada Habisnya

14 September 2022   10:16 Diperbarui: 31 Oktober 2022   09:43 1226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Misalnya, dengan pengaturan jam kerja seperti sebagian karyawan diatur untuk melaksanakan kerja di kantor, dan sebagian lainnya melaksanakan work from home atau WFH untuk mengurai kemacetan. Pengaturan jam kerja bagi karyawan untuk mengurai kemacetan di Surabaya melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat.Kebijakannya tidak bisa diputuskan sepihak. Nanti pemerintah kota akan mendiskusikan, bahas dan diserahkan ke pemerintah pusat dan dinas kementerian perhubungan, dan sebagainya. Bukan dengan Surabaya (soal komunikasi), tetapi dengan pemerintah pusat karena pengaturan jam kerja tidak hanya di Surabaya. Ini kan tidak hanya Pemprov atau orang Polda tetapi banyak instansi lain. Jadi prosesnya cukup panjang dan memakan waktu yang tidak sedikit.

Ada beberapa titik kemacetan lagi di Surabaya seperi, Merr depan Soto Cak Har arah Simpang empat Semolowaru macet, Jalan Margomulyo arah Balongsari macet. Antrian panjang terlihat memadati seluruh badan jalan. Saat ini persoalan Jalan Margomulyo memang bukan hanya masalah kemacetan, melainkan juga intensitas kerusakan yang cukup tinggi. Pemkot Surabaya telah meminta bantuan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali untuk melakukan betonisasi.

Satlantas Polrestabes Surabaya menyiapakan rencana rekayasa lalu lintas menghindari penumpukan di Jalan Ahmad Yani. Kawasan ini dilakukan pembangunan U-Ditch yang bertujuan membantu saluran pengairan dengan menyalurkan air tanah dan menyerap air hujan. Agar tidak terdapat genangan di permukaan.
Bagi warga Surabaya mewaspadai penumpukan kendaraan di kawasan tersebut. Sebab nantinya, hanya ada 3 jalur (dari total 4 jalur) yang bisa digunakan di ruas jalan perbatasan Surabaya dan Sidoarjo.

Berbagai skenario di buat contohnya kendaraan dari arah selatan yang putar balik ke arteri luar kota atau Siwalankerto tidak perlu menunggu di TL Taman Pelangi. Pengendara bisa langsung putar balik di sana. Harapannya, tidak ada antrean panjang di TL Taman Pelangi.

Pihak berwenang selalu berusaha untuk mengurai kemacetan. Akan tetapi, menurut masyarakat dan pengguna jalan usaha tersebut nihil hasilnya. Di jam sibuk atu di jam tertentu pasti jalanan tetap macet. Perekonomian dan segala aspek jadi ikut terganggu karena tertunda di jalan. Contohnya seperti orang berjualan akan terjebak macet dan pasti boros bahan bakar, jika dia berkerja di bidang jasa maka dia akan terlambat sampai di tujuan karena kemacetan tersebut.

Tetapi di samping hal tersebut ada beberapa sektor yang di untungkan jika terjadi kemacetan seperti sektor perekonomian. Ada penjual keliling atau penjual es pinggir jalan akan di untungkan dari hal ini, karena mereka akan mendapat pelanggan dari situasi tersebut.

Kemacetan sendiri memiliki plus minus tetapi setelah dikaji kemacetan sendiri membawa banyak sekali dampak negatif sehingga ini menjadi permasalahan serius, terutama di Ibu Kota seperti Surabaya.

Pengguna jalan dan masyarakat hanya bisa berharap solusi pemerintah. Begitu juga pemerintah berharap kepada masyarakat serta pengguna jalan untuk lebih tertib dan sadar akan aturan lalu lintas. Supaya tidak menimbulkan hal -- hal yang tidak diinginkan. Kerja sama dan kolaborasi kooperatif dari pihak masyarakat dan pemerintahan itu sangat penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun