1.Abu Dawud : Kitabus-Sunnah, 1-bab Syarhus-Sunnah 4:197-198, nomor hadits 4596. Dan hadits di atas adalah lafadh Abu Dawud.
2.At-Tirmidzi : Kitaabul-Iman, 18 bab Maa Jaa-a fii Iftiraaqi Hadzihil-Ummah, nomor 2778 dan ia berkata : Hadits ini hasan shahih (lihat Tuhfatul-Ahwadzi VII : 397-398).
3.Ibnu Majah : 36-Kitaabul-Fitan, 17-bab Ifitiraaqil-Umam, nomor 3991.
4.Imam Ahmad dalam Musnad-nya 2 : 332 tanpa menyebut kata "Nashara".
5.Al-Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrak : Kitaabul-Iman 1:6 dan ia berkata : Hadits ini banyak sanadnya dan berbicara masalah pokok agama.
6.Ibnu Hibban dalam kitab Mawaaridudh-Dham'an : 31-Kitaabul-Fitan, 4-bab Iftiraaqil-Umam, halaman 454 nomor 1834.
7.Abu Ya'la Al-Mushiliy dalam kitabnya Al-Musnad : Musnad Abi Hurairah.
8.Ibnu Abi 'Ashim dalam kitab As-Sunnah, bab 19-bab Fii Maa Akhbara bihin-Nabiy anna Ummatahu Sataftariqu, juz 1 hal. 33 nomor 66.
8.Ibnu Baththah dalam Al-Ibaanatul-Kubraa : bab Dzikri fii Iftiraaqil-Ummah fii Diinihaa wa 'alaa Kam Taftaraqu Ummah ?, juz 1 hal. 228 nomor 252.
9.Al-Aajurriy dalam kitabnya Asy-Syari'ah, bab Dzikri Iftiraaqil-Umam halaman 15.
Sedangkan hadis yang diriwayatkan melalui Jalan Abdullah Ibnu Amru dikeluarkan oleh kitab-kitab: