Mohon tunggu...
Khikam Alwinaja
Khikam Alwinaja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 2023/23107030024 UIN sunan Kalijaga

mengembangkan value diri dengan segala pelajaran dan pengalaman yang baru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Netizan Indonesia: Menghadapi Krisis Etika dalam Bermedia Sosial

17 Maret 2024   11:19 Diperbarui: 17 Maret 2024   11:38 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: www.kominfo.go.id

Sebagaimana yang dilaporkan oleh Civility, Safety and Interaction Online edisi ke-5 bulan Februari 2021 yang dikeluarkan Microsoft. Indonesia menduduki rangking ke-29 dengan nilai Digital Civility Index (DCI) 76,yang menunjukkan tingkat keberadaban netizen Indonesia sangat rendah di bawah negara singapura dan taiwan. Keberadaban yang dimaksud dalam laporan ini adalah terkit dengan perilaku sosial netizen di dunia maya dan aplikasi media sosial.

Saat ini, netizen Indonesia sedang menghadapi krisis etika dalam bermedia sosial karena adanya berbagai tantangan dan perilaku yang tidak etis yang merajalela di platform-platform tersebut.

Pertama, penyebaran informasi palsu atau hoaks yang dilakukan oleh netizen yang tidak bertanggung jawab. Hal ini telah menjadi masalah serius yang memicu kebingungan dan ketidakpercayaan publik. Hal ini mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk membuat keputusan yang cerdas dan berdampak pada stabilitas sosial.

Sumber: Detik.com
Sumber: Detik.com

Kedua, polarisasi opini oleh para netizen. Hal ini tentu semakin memperburuk atmosfer online, di mana perbedaan pendapat seringkali memicu konflik dan pembentukan kelompok yang terisolasi secara ideologis. Ini menghambat dialog yang konstruktif dan mengurangi kemampuan untuk mencapai kesepakatan bersama dalam menghadapi tantangan sosial.

Ketiga, perilaku cyberbullying dan perilaku merendahkan lainnya yang dilakukan oleh netizen. Hal ini tentunya juga dapat merusak kepercayaan diri individu dan memicu dampak psikologis yang merugikan. Kurangnya sanksi atau tanggung jawab atas perilaku semacam itu hanya memperburuk masalah ini.

Oleh karena itu, netizen Indonesia saat ini sedang menghadapi krisis etika dalam bermedia sosial yang membutuhkan perhatian serius dan tindakan konkret untuk memperbaiki perilaku yang tidak etis, mempromosikan dialog yang beradab, dan membangun komunitas digital yang bermartabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun