Mohon tunggu...
Kheren Felicia
Kheren Felicia Mohon Tunggu... Penulis - Loyola#69

kemanusiaan di bumi pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Racun Globalisasi

16 Mei 2019   23:19 Diperbarui: 16 Mei 2019   23:25 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

REFLEKSI

Dari pembahasan diatas kita sebagai kaum terpelajar dapat menyimpulkan bahwa Bangsa Indonesia saat ini sedang mengalami krisis. Krisis di bidang kepedulian yang amat sangat karena sikap-sikap peduli yang luntur.

Kita harus menyadari hal tersebut dan menjauhi racun globalisasi yang berdampak sangat buruk bagi kita.Kita harus bisa menghentikan dan mencegah berlanjutnya perilaku seperti itu dengan cara mulai dari diri kita sendiri. Memulai untuk peduli terhadap lingkungan yang sudah kita kenali. Perubahan kecil akan terjadi dan membawa dampak besar bagi orang lain. Dengan menjadi generasi yang sehat kita akan menciptakan lingkungan yang sehat pula.

Maka dari itu, mulai dari hal ini kita harus selalu mengingat bahwa sikap tidak peduli yang dipelihara akan menyebabkan kerugian bagi bangsa kita. Dan jika tidak kita yang memulainya maka kemrosotan rasa nasionalisme akan terus terjadi dan membuat kebobrokan bagi Bangsa Indonesia.

Jika dikaitkan dengan semangat 4C yang kita miliki, compassion berarti kita peduli terhadap sesama. Mudah bagi kita untuk terus menjiwai semangat tersebut dan membawanya kelingkungan luar sehingga kita bisa menjadi pelopor untuk terjadinya sebuah perubahan.

PENUTUP

Kemanusiaan di bumi pertiwi kita masih sangatlah rendah dan sangat rapuh untuk dihancurkan. Sehingga kita harus membekali diri kita dengan ilmu-ilmu pengetahuan dan memiliki pegangan yang kuat dalam menjalani kehidupan agar tidak terbawa dalam arus globalisasi yang sangat kuat.

Demikianlah makalah ini disusun, semoga bisa menjadi pengetahuan baru yang berguna bagi pembaca. Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata.

Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun