Mohon tunggu...
Kheren Felicia
Kheren Felicia Mohon Tunggu... Penulis - Loyola#69

kemanusiaan di bumi pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Racun Globalisasi

16 Mei 2019   23:19 Diperbarui: 16 Mei 2019   23:25 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan kuasa-Nya sehingga makalah dengan judul "Racun Globalisasi" dapat selesai dengan baik. Penulis mengucap syukur atas bimbingan yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai bahan penilaian dari awal hingga akhir dan selesai tepat waktu.

Ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada Frater Antonius Bagas, SJ karena telah memberi tugas pembuatan makalah dengan tema "Kemanusiaan di Bumi Pertiwi". Penulis berterimakasih atas kesempatan yang diberikan sehingga dapat menuliskan pendapat mengenai tema tersebut. Penulis juga mengucapkan terimakasiih kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama proses penulisan makalah.

Makalah dengan judul "Racun Globalisasi" membahas mengenai kemanusiaan di Indonesia dilihat dari segi kepedulian masyarakat yang makin lama makin menurun. Penulis memutuskan mengangkat topik ini karena tingkat kepedulian di Indonesia yang semakin hari semakin memprihatinkan.

Penulis menyadari tidak ada sesuatu yang sempurna, maka dari itu penulis menerima kritik dan saran yang ingin disampaikan oleh pembaca apabila terdapat kesalahan pada makalah ini. Jika terdapat kesalahan kata maupun pendapat yang menyinggung pembaca, penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya.

Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca. Penulis berharap dengan dibuatnya makalah ini, pembaca dapat menambah pengetahuan dan menjadi semakin sadar dengan keadaan kemanusiaan di Indonesia yang semakin memburuk.

Semarang, 16 Mei 2019,

Penulis

RACUN GLOBALISASI

Globalisasi menurut wikipedia, adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandang dunia, produk, pemikiran dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Globalisasi akan terjadi secara global dan dalam waktu yang sangat cepat.

Tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi membawa banyak pengaruh positif dalam banyak aspek kehidupan yang kita jalani, seperti aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan serta keamanan. Maka dari itu hal yang akan saya bahas yaitu mengenai dampak-dampak globalisasi bagi masyarakat di Indonesia.

 Banyak sekali pengaruh positif dari globalisasi. Dengan terjadinya globalisasi kita mendapatkan banyak sekali kemudahan dalam mengenal dan mempelajari kebudayaan dari seluruh dunia hanya dengan mengetikan di internet. Globalisasi juga membuat semakin tingginya tingkat kesadaran dalam menegakan HAM.

Dari semua kemudahan yang disebabkan globalisasi, tidak dapat dihindari bahwa kerap kali globalisasi justru menjadi sebuah racun bagi Indonesia.            Indonesia merupakan negara dengan latar belakang sikap gotong-royong, ramahtamah serta sikap peduli terhadap satu dengan lainnya. 

Globalisasi menggeser segala aspek nilai yang dimiliki Bangsa Indonesia secara perlahan dan membawa Indonesia ke dunia yang lebih modern. Sikap-sikap yang sudah ada sebelumnya mulai dianggap menjadi kuno dan ditinggalkan padahal, perubahan pola pikir ini menurunkan tingkat nasionalisme dan membuat lunturnya kebudayaan Indonesia.

Menyoroti lunturnya kebudayaan yang dimiliki, seperti gotong royong, sikap itu sudah dilupakan dan menjadi asing bagi kita. Perubahan ini menjadikan setiap warga masyarakat menjadi warga yang individualis tanpa mengetahui dampak berbahaya dari tindakannya tersebut. 

Menurut catatan KPAI, sejak 2011 hingga 2018 kasus anak bawah umur sebagai pelaku kriminalitas menempati peringkat teratas dan hal tersebut diselidiki terjadi karena kurangnya kasih sayang dan pengakuan dari lingkungan sekitar. Jika dikaitkan dengan pengaruh globalisasi, tindak kriminalitas ini terjadi karena sifat individualisme yang kini semakin meracuni masyarakat masa kini. 

Generasi muda yang diharapkan dapat menjadi tiang penerus bangsa justru sudah dirusak sejak masa kecilnya. Apakah jika hal ini tidak diatasi negara Indonesia akan maju? Tata krama dan sopan santun sudah dilupakan oleh pemuda bangsa karena kuanya pengaruh budaya yang masuk. Banyak gaya hidup yang baru seperti seks bebas, alkohol dan narkoba sudah menjamur di kalangan anak muda. Dari hal ini globalisasi adalah penyebab utama terjadinya tindak kriminalitas yang dilakukan oleh anak bawah umur.

 Terbiasanya perilaku seperti itu membuat perubahan pola pikir dalam masyarakat dan menimbulkan rasa biasa dengan sikap tidakpeduli dengan perilaku sesama warga negara. Banyaknya tindakan kriminalitas membuat masyarakat menjadi was-was dan pada akhirnya memutuskan untuk tidak peduli terhadap kejadian yang terjadi di sekitar. 

Mari kita pikirkan bersama, jika suatu saat kita akan pergi ke bank/ATM dan kemudian ada orang yang meminta bantuan kita untuk mentransfer sejumlah uang ke sebuah rekening apakah kita akan membantu orang tersebut? 

Tentu saja kebanyakan orang akan menjawab tidak, dan sayapun setuju dengan pilihan yang diputuskan tersebut karena dijaman ini, kita akan mengalami kerugian besar dengan memberikan bantuan kita secara cuma-cuma pada orang tidak dikenal. Permintaan transfer tersebut bisa saja menjadi transfer untuk transaksi jual-beli narkoba atau barang-barang terlarang lainnya dan kemudian justru akan membuat kita mengalami permasalahan yang tidak kita lakukan.

Tidak peduli atau lebih tepatnya memilih tidak peduli sudah menjadi pilihan kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ketidakpedulian ini terjadi karena kita semua menjadi orang yang was-was dan takut dalam berinteraksi dengan orang baru. Lingkungan yang seperti ini sangat mendukung terus tumbuhnya sikap individualis yang ditimbulkan globalisasi. Jika hal seperti ini diteruskan dan tidak pernah ada tindakan pencegahannya maka dapat dipastikan kemajuan Indonesia akan menjadi sangat lambat.

Lambatnya kemajuan sebuah bangsa akan membuat masyarakat merasa kecewa dan tidak memiliki rasa bangga terhadap bangsanya sendiri. Rasa bangga lama kelamaan mulai luntur dan membuat semangat nasionalisme kita terhadap Indonesia menjadi pudar.Hanya karena teracuninya masyarakat dengan globalisasi, banyak pengaruh yang terjadi dan membuat banyak perubahan pola pikir kita serta secara tidak langsung juga ikut serta dalam kemunduran bangsa.

REFLEKSI

Dari pembahasan diatas kita sebagai kaum terpelajar dapat menyimpulkan bahwa Bangsa Indonesia saat ini sedang mengalami krisis. Krisis di bidang kepedulian yang amat sangat karena sikap-sikap peduli yang luntur.

Kita harus menyadari hal tersebut dan menjauhi racun globalisasi yang berdampak sangat buruk bagi kita.Kita harus bisa menghentikan dan mencegah berlanjutnya perilaku seperti itu dengan cara mulai dari diri kita sendiri. Memulai untuk peduli terhadap lingkungan yang sudah kita kenali. Perubahan kecil akan terjadi dan membawa dampak besar bagi orang lain. Dengan menjadi generasi yang sehat kita akan menciptakan lingkungan yang sehat pula.

Maka dari itu, mulai dari hal ini kita harus selalu mengingat bahwa sikap tidak peduli yang dipelihara akan menyebabkan kerugian bagi bangsa kita. Dan jika tidak kita yang memulainya maka kemrosotan rasa nasionalisme akan terus terjadi dan membuat kebobrokan bagi Bangsa Indonesia.

Jika dikaitkan dengan semangat 4C yang kita miliki, compassion berarti kita peduli terhadap sesama. Mudah bagi kita untuk terus menjiwai semangat tersebut dan membawanya kelingkungan luar sehingga kita bisa menjadi pelopor untuk terjadinya sebuah perubahan.

PENUTUP

Kemanusiaan di bumi pertiwi kita masih sangatlah rendah dan sangat rapuh untuk dihancurkan. Sehingga kita harus membekali diri kita dengan ilmu-ilmu pengetahuan dan memiliki pegangan yang kuat dalam menjalani kehidupan agar tidak terbawa dalam arus globalisasi yang sangat kuat.

Demikianlah makalah ini disusun, semoga bisa menjadi pengetahuan baru yang berguna bagi pembaca. Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata.

Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun