Mohon tunggu...
Khartini Kaluku
Khartini Kaluku Mohon Tunggu... Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Maluku

Nutrition Lecturer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kajian Ilmiah Ketahanan Pangan

27 Mei 2025   22:05 Diperbarui: 27 Mei 2025   22:05 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut studi oleh Stefan et al. (2013), penyebab utama food waste di rumah tangga adalah perencanaan makanan yang buruk, belanja impulsif, dan miskomunikasi antarkeluarga soal kebutuhan makan. Kebiasaan membeli dalam jumlah besar demi diskon juga menjadi pemicu.

2. Kurangnya Edukasi

Banyak orang tidak memahami makna "best before" dan "use by" yang tercetak pada kemasan. Dalam riset oleh Wilson et al. (2017), mayoritas konsumen membuang makanan yang sebenarnya masih layak konsumsi karena salah tafsir label kedaluwarsa.

3. Sistem Distribusi yang Tidak Efisien

Distribusi pangan yang tidak merata menyebabkan surplus di satu tempat dan kekurangan di tempat lain. Rantai pasok yang panjang memperbesar risiko kerusakan, terutama pada produk segar seperti buah dan sayur (Lipinski et al., 2013).

 

Upaya Global dan Lokal dalam Mengurangi Food Waste

1. Kebijakan Pemerintah

Uni Eropa telah mengadopsi strategi "Farm to Fork" yang menargetkan pengurangan 50% pemborosan pangan pada tahun 2030. Prancis bahkan memberlakukan undang-undang yang melarang supermarket membuang makanan dan mewajibkan donasi kepada lembaga sosial (European Commission, 2020). Indonesia melalui GRASP2030 (Gerakan Rantai Pasok Pangan Berkelanjutan) mulai mengadopsi pendekatan kolaboratif lintas sektor dalam menangani isu ini.

2. Teknologi Digital

Aplikasi seperti "Too Good To Go", "Karma", dan "OLIO" membantu konsumen mendapatkan makanan sisa restoran dengan harga murah. Ini terbukti mengurangi food waste sekaligus mengedukasi masyarakat soal nilai pangan (Alexander & Smaje, 2008).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun