Â
Dampak Ekonomi: Kerugian Triliunan Rupiah
Selain kelaparan, pemborosan pangan juga menimbulkan kerugian ekonomi yang luar biasa. Menurut WRAP (Waste and Resources Action Programme, 2020), rata-rata keluarga di Inggris kehilangan 700 per tahun akibat makanan yang terbuang. Di Amerika Serikat, Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) mencatat total kerugian akibat pemborosan pangan mencapai USD 218 miliar per tahun.
Di Indonesia, riset dari BAPPENAS (2021) menunjukkan bahwa pemborosan pangan selama periode 2000--2019 menyebabkan kerugian ekonomi sebesar Rp 551 triliun. Angka ini mencakup nilai dari makanan yang hilang, serta biaya lingkungan dan sosial yang menyertainya.
Â
Dampak Lingkungan: Emisi, Air, dan Lahan Terbuang
Food waste juga merupakan penyumbang besar terhadap perubahan iklim. Menurut laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC, 2019), limbah makanan menyumbang sekitar 8--10% dari total emisi gas rumah kaca global. Ini karena makanan yang membusuk di tempat pembuangan akhir menghasilkan metana, gas rumah kaca yang 25 kali lebih kuat daripada karbon dioksida.
Tak hanya itu, 24% dari semua air yang digunakan di sektor pertanian global digunakan untuk menanam makanan yang akhirnya tidak dikonsumsi (FAO, 2013). Hal serupa terjadi pada lahan---sekitar 1,4 miliar hektar lahan produktif digunakan untuk memproduksi makanan yang akhirnya dibuang.
Â
Faktor Penyebab Pemborosan Pangan
1. Perilaku Konsumen