Mohon tunggu...
Khartini Kaluku
Khartini Kaluku Mohon Tunggu... Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Maluku

Nutrition Lecturer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kajian Ilmiah Ketahanan Pangan

27 Mei 2025   22:05 Diperbarui: 27 Mei 2025   22:05 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 

Dampak Ekonomi: Kerugian Triliunan Rupiah

Selain kelaparan, pemborosan pangan juga menimbulkan kerugian ekonomi yang luar biasa. Menurut WRAP (Waste and Resources Action Programme, 2020), rata-rata keluarga di Inggris kehilangan 700 per tahun akibat makanan yang terbuang. Di Amerika Serikat, Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) mencatat total kerugian akibat pemborosan pangan mencapai USD 218 miliar per tahun.

Di Indonesia, riset dari BAPPENAS (2021) menunjukkan bahwa pemborosan pangan selama periode 2000--2019 menyebabkan kerugian ekonomi sebesar Rp 551 triliun. Angka ini mencakup nilai dari makanan yang hilang, serta biaya lingkungan dan sosial yang menyertainya.

 

Dampak Lingkungan: Emisi, Air, dan Lahan Terbuang

Food waste juga merupakan penyumbang besar terhadap perubahan iklim. Menurut laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC, 2019), limbah makanan menyumbang sekitar 8--10% dari total emisi gas rumah kaca global. Ini karena makanan yang membusuk di tempat pembuangan akhir menghasilkan metana, gas rumah kaca yang 25 kali lebih kuat daripada karbon dioksida.

Tak hanya itu, 24% dari semua air yang digunakan di sektor pertanian global digunakan untuk menanam makanan yang akhirnya tidak dikonsumsi (FAO, 2013). Hal serupa terjadi pada lahan---sekitar 1,4 miliar hektar lahan produktif digunakan untuk memproduksi makanan yang akhirnya dibuang.

 

Faktor Penyebab Pemborosan Pangan

1. Perilaku Konsumen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun