Mohon tunggu...
Khairu Syukrillah
Khairu Syukrillah Mohon Tunggu... Relawan - Aceh | khairuatjeh@gmail.com | IG @khairusyukrillah

Berbuat baiklah bukan karena surga, tapi karena tuhan sudah sangat baik kepada kita

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kripik Taobat yang Fenomenal dan Kaya Akan Khasiat

13 Maret 2020   14:53 Diperbarui: 14 Maret 2020   07:22 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keripik Tanaman Obat atau disingkat Taobat adalah salah satu dari banyak hasil olahan dari Ketua PKK Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes yang bernama Ibu Ajeng Kartini. Kripiki ini telah membuming di Brebes hingga Jawa Tengah. 

Keripik yang terbuat dari bahan dasar daun kelor ini pertama kali dibuat oleh Ibu Ajeng pada pertengahan 2016 silam dengan proses yang dibuat dari bahan daun kelor hasil tanaman ibu-ibu PKK di Desa Grinting.

Dok Pri
Dok Pri
Ibu Ajeng membuat kripik ini terinspirasi dari banyaknya manfaat yang dihasilkan dari daun kelor serta banyaknya tanaman kelor yang ada di Grinting jauh sebelum ada program Kelorisasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes.

Sekilas sebagai pengetahuan yang diceritakan oleh Ibu Ajeng Kartini bahwa daun kelor atau dengan sebutan dalam bahasa latin adalah Moringa Olievera Lam merupakan tanaman perdu yang mengandung flavonoid, saponin, sitokinin, dan asam lemak tak jenuh. Daun ini merupakan salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai tanaman obat jika dikonsumsi.

Dari dasar itulah, Ibu Ajeng terinspirasi untuk mampu mengolah daun kelor ini menjadi cemilan yang menyehatkan dan dijual dipasaran. Menurut Ibu Ajeng, selain untuk memanfaatkan hasil tanaman kelor warga, ia juga berharap keripik buatannya ini dapat menyehatkan masyarakat di Indonesia.

Dok Pri
Dok Pri
Saat ini, Kripik Taobat buatan Ibu Ajeng telah dipasarkan ke beberapa kabupaten kota yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Etalase di beberapa Rest Area tol Pejagan Pemalang juga telah diisi oleh produk Ibu Ajeng ini. Selain Rest area, beberapa toko oleh-oleh di Brebes juga sudah ada. Kemudian  2019 lalu, Ibu Ajeng mengembangkan jangkauan pemasaran hingga ke Semarang tepatnya di Bandara Ahmad Yani serta di Jawa Barat tepatnya di Cirebon untuj Grup Trusmi dan Kabupaten Kuningan tepatnya di Teh diah.

Selain mengisi beberapa etalase di beberapa daerah, Produk Ibu Ajeng ini juga menjadi salah satu oleh-oleh yang diminati oleh para wisatawan mancanegara yang tergabung di kunjungan Konsulat beberapa negara ke Kabupaten Brebes, di Hotel Grand Dian. Melalui kepiawaian Bang Auki Sitanggal berdiskusi dengan para wisatawan, kripik taobat ini menjadi oleh-oleh yang diminati oleh para tamu negara sahabat ini.

Dok Pri
Dok Pri
Selain itu, Restu salah satu Member Kompasiana Brebes yang juga penggiat wisata Desa Grinting mengatakan, bahwa melalui produk olahan dari Ibu Ajeng ini harapannya dapat meningkatkan ekonomi warga lokal. Restu juga turut dalam memasarkan Kripik Taobat dimanapun untuk membantu ketenaran dari produk ini.

Dok Pri
Dok Pri
Selain Kripik Taobat dari daun kelor, Ibu Ajeng Kartini juga membuat olahan teh rempah dari perpaduan teh dan rempah-rempah yang dijual juga dipasaran. Keripik Taobat ini dijual dengan harga Rp.25.000, namun ada discount jika ada pengambilan dengan jumlah besar.

Anda penasaran? Bisa langsung datang ke Grinting atau digerai-gerai yang telah dititip kripik olahan dari daun kelor ini, termasuk via penjualan online.

KBC-24 | Kompasianer Brebes

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun