Kedua orang tua ku sempat bertanya apa yang terjadi. Aku menceritakan semuanya kepada orang tuaku yang terjadi. Ayah ingin menelfon orang tua Sarah dan meminta pertanggung jawaban. Tapi aku melarang ayah untuk tidak terlalu mempermasalah hal itu. Karena Sarah sepertinya tidak melakukannya dengan sengaja.
Setelah tiga hari aku diperbolehkan sekolah kembali. Aku sudah jauh merasa lebih baik walaupun  terasa sedikit nyeri dibagian pinggang dan kakiku.
Hampir semua teman- teman mengelilingi ku dan bertanya bagaimana keadaan ku. Aku hanya bisa tersenyum menjawab pertanyaan dari teman temanku itu.
Jam istirahat pun tiba buk Ema yang merupakan walasku memanggilku dan Sarah ke ruang guru.
"Clarin dan Sarah ayo ikut ibu sebentar". Ajak buk Ema kepadaku dan Sarah.
Aku dan Sarah mengikuti langkah buk Ema yang menuju kantor ruang konseling atau biasa kita sebut BK. Disana ada Ayah dan ibuku serta orang tua Sarah. Aku hanya mengikuti perkataan buk Ema dan duduk di sebelah ayahku begitu juga Sarah.Buk Ema bertanya  bagaimana kejadian yang terjadi sebenarnya sehingga aku bisa terjatuh. Aku dan Sarah menceritakan apa yang terjadi sebenarnya.
"Clarin aku minta maaf ya karena tidak sengaja mendorong mu, itu salahku karena telah bercanda berlebihan". Ucap Sarah minta maaf padaku.
Aku memaafkan Sarah dan kami berbaikan. Orang tua Sarah juga meminta maaf padaku dan kedua orang tuaku.
Masalah pun selesai aku dan Sarah berbaikan, orang tua kami sudah diperbolehkan pulang. Buk Ema yang merupakan wali kelas kami memberi nasehat agar tidak bercanda berlebihan dan berbahaya seperti itu lagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI