Mohon tunggu...
Khairani Rahmadinnaa
Khairani Rahmadinnaa Mohon Tunggu... Siswa

Hobi saya mendengarkan musik, travelling dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terjatuh dari Angkot

11 Mei 2025   17:38 Diperbarui: 11 Mei 2025   17:38 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Siang menjelang sore aku, Sarah, Evelyn dan beserta teman-teman yang lain sedang berkumpul di lapangan. Kami disuruh berbaris di lapangan oleh bapak Riko yang merupakan guru olahraga kami. Kelasku olahraga setiap Kamis pada dua jam terakhir.

"Ayo semuanya berbaris!". Sorak pak Riko dengan lantangnya. Semua siswa berbaris dengan rapi mengikuti arahan dari pak Riko. Setelah rapi berbaris pak Riko menjelaskan materi mengenai bola basket. Tanpa aku sadari Jam pelajaran olahraga pun selesai dan kami diperbolehkan pulang.

Aku menunggu angkot di depan gerbang  sekolah bersama beberapa siswa lainnya.

"Clarin!!". Sorak Sarah dan Eve bersamaan yang membuatku kaget. Aku mencari sumber suara itu dan ternyata berasal dari salah satu angkot disana.

"Clarin naik angkot biru ini saja masih muat satu lagi kok". Suruh evelyn padaku. Karena aku buru buru ingin pulang aku pun naik angkot yang sama dengan mereka,  walaupun aku duduk di dekat pintu dengan Sarah yang duduk disamping ku. Eve duduk di kursi paling depan dekat pak supir dengan Siska yang merupakan teman sekelasku juga.

Angkot pun mulai berjalan dengan kecepatan sedang. Angkot terasa ramai dengan canda tawa penumpang nya termasuk aku dan Sarah yang asik mengobrol sembari bercanda.Tidak terasa sebentar lagi tempat pemberhentian ku.

"Kiri pak". Ucapku pada pak supir.

 Angkot mulai memelankan lajunya. Tanpa aba aba Sarah pun  mendorongku ketika angkotnya masih berjalan. Aku pun terjatuh dari angkot tersebut.

Aku menangis karena kesakitan, kaki ku terhimpit oleh roda angkot. Pinggang ku rasanya juga sakit karena terhempas. Semua orang keluar dari angkot dan menolongku.Tapi hanya sebentar menunggu tangisku  reda. Eve memberi ku minum dan menenangkanku. "Dek bapak anterin pulang aja ya". Ujar pak angkot menawarkan. Aku pun mengangguk pelan menyetujui  karena memikirkan kondisiku yang tidak memungkinkan untuk berjalan.

Setelah sampai dirumah aku langsung dibawa ke Rumah sakit terdekat oleh ibu.  Kulihat wajah orang tua ku yang tampak panik saat mengetahui aku jatuh dari angkot. Ayah dan ibu segera membawaku ke Rumah Sakit untuk mengecek keadaan ku.

Kata dokter kaki ku hanya terkilir dan tidak perlu perawatan serius. Dokter lalu  memberiku obat dan menyuruh ku untuk beristirahat sementara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun