Mohon tunggu...
Khairani Rysda Gusti Aningsih
Khairani Rysda Gusti Aningsih Mohon Tunggu... Universitas Teknologi Digital

Seorang Mahasiswa tingkat akhir di Universitas Teknologi Digital Bandung, dari program studi Manajemen.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Meningkatkan Kinerja Karyawan Melalui Disiplin Kerja

16 Februari 2025   00:11 Diperbarui: 16 Februari 2025   00:40 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Disiplin Kerja, Sumber Ilustrasi: PEXELS/Jeshoots.com

Disiplin komparatif adalah mengaplikasikan kedisiplinan kerja di perusahaan sendiri atas dasar kedisiplinan yang diterapkan oleh perusahaan lain yang sudah terbukti sukses, dengan tujuan meraih kesuksesan dan kedisiplinan kerja seperti di perusahaan yang menjadi pembandingnya.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Menurut (Hasibuan, 2014) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja adalah sebagai berikut:

  • Tujuan dan kemauan, yaitu pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuannya, agar ia dapat bersungguh-sungguh dalam mengerjakan pekerjaan tersebut.
  • Kepeminpinan, yaitu menjadi contoh dan panutan bagi bawahannya.
  • Kompensasi, yaitu besar kecilnya imbalan yang dapat mempengaruhi kedisiplinan kerja karyawan. Sebaliknya, karyawan akan sulit bekerja dengan disiplin tinggi jika kebutuhan primer mereka tidak terpenuhi.
  • Sanksi hukum, yaitu karyawan takut melakukan tindakan indisipliner apabila sanksi hukum lebih ketat, sehingga ketaatan karyawan terhadap peraturan perusahaan menjadi semakin baik.
  • Pengawasan, yaitu tindakan yang paling efektif untuk mewujudknan kedisiplinan kerja karyawan.

4. Indikator Disiplin Kerja

Menurut (Hasibuan, 2017) terdapat beberapa indikator atau pengukuran dari disiplin kerja yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan dalam suatu organisasi, diantaranya:

a. Kehadiran: suatu kegiatan atau rutinitas yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang yang ditandai dengan adanya absensi yang dilakukan secara rutin untuk membuktikan dirinya hadir. Hal ini menjadi indikator yang mendasar untuk mengukur kedisiplinan, dan biasanya karyawan yang memiliki disiplin kerja rendah terbiasa untuk terlambat dalam bekerja.

b. Ketaatan pada peraturan kerja: sifat tunduk terhadap sesuatu yang dianggap mengikat dan memiliki kedudukan lebih tinggi.

c. Ketaatan pada standar kerja: Hal ini dapat dilihat melalui besarnya tanggung jawab karyawan terhadap tugas yang diamanahkan kepadanya.

d. Tingkat kewaspadaan tinggi: suatu keadaan kesiapsiagaan untuk mengatahui dan menanggapi suatu kegiatan yang tak terduga. Karyawan memiliki kewaspadaan tinggi akan selalu berhati-hati, penuh perhitungan dan ketelitian dalam bekerja, serta selalu berhati-hati, penuh perhitungan dan ketelitian dalam bekerja, serta selalu menggunakan sesuatu secara efektif dan efisien.

e. Bekerja etis atau etika kerja: aturan normatif yang mengandung sistem nilai dan prinsip moral yang merupakan pedoman bagi karyawan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dalam perusahaan.

Kinerja karyawan dan disiplin kerja saling terkait erat dan berperan penting dalam kesuksesan suatu organisasi. Kinerja mencerminkan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan optimal. Untuk mencapai hasil yang maksimal, seorang pegawai dituntut untuk memiliki kualitas yang memadai, serta kemampuan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan penuh dedikasi dan profesionalisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun